Mohon tunggu...
kiah amin
kiah amin Mohon Tunggu... -

wanita Indramayu yang sedang belajar menulis..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ibu eRTe jadi pahlawan...

21 Januari 2010   13:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:20 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Perubahan iklim global akibat kerusakan lingkungan bukan lagi menjadi isu, tapi kenyataan yang ada, kita sekarang tengah menghadapinya.  Kalau diJakarta sibuk dengan banjir, maka diIndramayu 'ngenes' sama susahnya air, dua hal itu bisa menjadi bukti telah terjadinya perubahan iklim global.  Perlu satu kegiatan  kolektif untuk mencegah datangnya efek yang lebih besar dari perubahan iklim ini.  Salah satunya kegiatan rutin yang dilakukan oleh ibu rumah tangga.

Rutinitas yang biasa dilakukan oleh ibu rumah tangga yaitu dimulai dari memasak, mencuci, menyetrika, mengepel lantai dan masih banyak lainnya, jika dilakukan dengan berlandaskan pada kesadaran untuk menjaga lingkungan, niscaya akan ada perubahan positif,  untuk dapat mengurangi kerusakan lingkungan mengingat jumlah wanita/ibu rumah tangganya sendiri yang sangat besar, belum lagi aktivitasnya dilakukan dalam jangka yang panjang.

Dibawah ini hal-hal yang bisa dilakukan ibu rumah tangga untuk menyelamatkan lingkungan:

1. Saat belanja, membawa kantung belanjaan sendiri dari rumah yang bertujuan untuk menghemat penggunaan plastik.  Plastik yang banyak dipakai sebagai pembungkus (kresek) jarang diambil oleh pemulung karena harganya murah per kilonya, sehingga lebih sering terlihat menumpuk ditempat-tempat sampah yang pada akhirnya akan dibakar.  Proses pembakaran sampah plastik menyumbang banyak gas CO2, gas penyebab efek rumah kaca.

2.  Saat dipasar, memilih minyak, detergen, shampo dan bahan-bahan kemasan lain dalam ukuran besar, sehingga plastik yang dibuang tidak terlalu banyak.  Selain itu bekas plastik kemasan yang besar lebih mudah digunakan sebagai bahan daur ulang (membuat payung, tas, dompet) daripada kemasan yang kecil.

3.  Saat memilih bahan-bahan pembersih (sabun cuci, sabun mandi, shampo, pembersih lantai) pilihlah yang biodegradable, sebab berarti bahan atau kandungan senyawa yang ada dalam bahan pembersih itu dapat terurai oleh lingkungan/kalau tidak cari yang senyawa aktifnya tidak terlalu banyak.

4.  Saat memasak, manfaatkan sisa sayuran bekas olahan makanan menjadi kompos.  Biasakan menghemat gas karena semakin lama  gas digunakan untuk masak semakin banyak juga gas CO2 yang dihasilkan.  Efektif menggunakan minyak sayur karena jelantah selain tidak sehat untuk tubuh juga merupakan  salah satu limbah domestik yang mencemari lingkungan.  Menampung bekas cucian beras untuk digunakan menyiram tanaman.

5.  Saat mencuci, biasakan menghemat penggunaan air.  Tidak berarti cucian menjadi tidak bersih, banyak cara efektif yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan cucian bersih tanpa harus memboroskan air. Diantaranya, biasakan menyikat pakaian yang ada noda terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam mesin cuci, karena kebanyakan, untuk dapat hasil bersih, menggunakan  sabun yang banyak, alhasil akan memerlukan banyak air untuk membilasnya. Penulis juga biasa menggunakan air bekas bilasan baju-baju putih untuk mencuci pakaian kotor berikutnya, atau mencuci kain-kain lap. Jadi tidak membuang banyak air.

Sebetulnya masih banyak hal yang bisa dilakukan oleh ibu rumah tangga untuk menyelamatkan lingkungan, tetapi satu hal yang penting, kegiatan diatas harus berlandaskan kesadaran bukan paksaan karena menjalani rutinitas sebagai ibu rumah tangga dengan pandangan biasa saja sudah sangat melelahkan apalagi sambil harus berpikir untuk menyelamatkan lingkungan.

Tetapi demi masa depan bumi, demi masa depan anak cucu kita kelak, penulis yakin, wanita yang dianugrahi perasaan yang lembut akan sanggup melakukannya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun