Mohon tunggu...
Ki Ageng Pamanjaran
Ki Ageng Pamanjaran Mohon Tunggu... -

baca saja di blog http://tafakurhati.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dimanakah Letak Keadilan Tuhan?

22 April 2010   01:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:39 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Suatu ketika, seorang teman yang memeluk agama budha datang berkunjung ke rumah (sekarang dia menjadi moslem, Alhamdulillah). Sudah menjadi kebiasaan kami pada waktu itu, apabila bertemu kami saling berdiskusi tentang agama dan keyakinan kami sampai larut malam.
Saya sangat terkejut ketika dia bertanya kepada saya begini:
“Gung, katanya Tuhan – Allahmu itu Maha Adil? Apa buktinya? Bukankah kau lihat sendiri, kalau Tuhan-mu itu Maha Adil kenapa Dia ciptakan manusia itu ada yang kaya, ada yang miskin, ada yang cacat, dan sebagainya? Kalau demikian lantas dimana letak keadilan-NYA?”
Pertanyaan yang sangat-sangat sulit bagi saya untuk menjawabnya saat itu. Memang kalau kita perhatikan lingkungan disekeliling kita terlihat sekali bahwa Tuhan itu tidak adil. Sangat-sangat tidak adil, kenapa Dia tidak menciptakan seluruh mahluknya (manusia) dalam kondisi yang sama semuanya. Kalau kaya ya kaya semuanya, kalau miskin ya miskin semuanya. Pokoknya semua harus sama dan seragam, itu namanya baru adil.
Sulit, sungguh pertanyaan yang sangat sulit buat saya menjawabnya. Akhirnya saya minta waktu untuk merenungkannya, dan dia setuju. Akhirnya mulailah saya mencari-cari referensi, saya bolak-balik lembaran-lembaran Al-quran, dan referensi-referensi lainnya. Ternyata tidak ada jawaban yang secara jelas menerangkan tentang ke-Adilan Tuhan. Hampir putus asa waktu itu, tetapi kembali Allah menunjukkan ke-Besaran-NYA kepada saya. Pada saat saya tadarus di pagi hari, Allah menunjukkan sebuah ayat yang sangat-sangat indah, dan itulah jawaban atas pertanyaan teman saya.
Ayat tersebut intinya menerangkan bahwa kekayaan, kemiskinan, keberuntungan dan kemalangan itu sesungguhnya adalah cobaan atau ujian bagi kita. Orang kaya dan orang miskin yang hidup di dunia ini sama-sama sedang di uji keimanannya, begitu juga orang yang merasa beruntung dan orang yang merasa malang nasibnya juga sedang di uji keimanannya oleh Allah SWT. Jadi mudah dipahami disini, bahwa Tuhan sangat-sangat Adil, dan Keadilan Allah terletak pada Ujian yang diberikan-NYA.
Mari kita lihat dimana korelasi antara UJIAN dan KEADILAN Allah itu. Perhatikan sekeliling kita, ada (bahkan banyak) orang-orang yang lupa kepada Allah karena mereka sibuk dengan harta dan keberuntungannya. Mereka lupa bersyukur, lupa sholat, dan sebagainya. Tetapi dilain sisi banyak juga orang-orang yang nasibnya kurang beruntung melakukan hal yang sama dengan orang-orang yang nasibnya lebih beruntung. Coba perhatikan mereka-mereka, maaf, yang hidupnya menengadahkan tangan di perempatan-perempatan jalan. Sempatkah mereka mengingat Allah? :). Padahal Allah sudah jelas menerangkan dalam kitab suci Al-quran, Allah akan melupakan orang-orang yang tidak pernah mengingat-NYA sebagaimana mereka telah melupakan-NYA selama di dunia ini. Naudzubillah. Dan di’sana’ nanti mereka itu (golongan beruntung dan golongan malang) akan sama-sama mendapatkan imbalan yang setimpal atas kelalaiannya. Jadi kalau Anda kaya dan merasa beruntung tetapi lupa kepada Allah, nasibnya tidak akan beda dengan jika Anda miskin dan merasa malang dalam hidup ini, yaitu sama-sama akan mendapatkan imbalan yang setara dengan kelalaian Anda. Tidak akan dibedakan pembalasan Allah nantinya, semua sama sesuai dengan amalannya di dunia. Adil bukan? :)
Jadi itulah letak Keadilan Allah. Sadarilah dan renungilah, semoga Allah berkenan kepada kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun