Mohon tunggu...
Ananda Cendekia Pangestu
Ananda Cendekia Pangestu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Perokok pasif yang aktif.

Selanjutnya

Tutup

Music

Album Galaksi Palapa dari Kelompok Penerbang Roket.

8 Oktober 2024   11:03 Diperbarui: 15 Oktober 2024   14:17 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Galaksi Palapa, Kelompok Penerbang Roket - Qobuz 

Kelompok Penerbang Roket (KPR) kembali menunjukkan taringnya di dunia musik rock Indonesia dengan merilis album "Galaksi Palapa" pada tahun 2018. Album ini menjadi penanda penting dalam perjalanan karier mereka, membuktikan bahwa KPR tidak hanya mengandalkan musik cadas, tetapi juga mampu menciptakan karya yang lebih mendalam dan konseptual. "Galaksi Palapa" adalah sebuah eksplorasi musik yang menggambarkan semangat kebebasan dan nostalgia akan kejayaan masa lalu, khususnya era kejayaan Satelit Palapa di Indonesia.

Album ini terdiri dari 5 lagu yang menggabungkan unsur-unsur rock klasik, punk, dan bahkan psychedelic, membawa pendengar ke dalam perjalanan musik yang dinamis dan energik. Dibuka dengan lagu "Ekspedisi 69", KPR langsung memberikan dentuman keras khas mereka yang menggabungkan riff gitar bertenaga dan beat drum yang menghentak. Lagu ini menggambarkan kegelisahan dan ketidakpastian hidup, sebuah tema yang sering muncul dalam karya-karya KPR.

Salah satu lagu yang paling menonjol dalam album ini adalah "Berita Angkasa", yang bercerita tentang kehidupan keras di jalanan dan perjuangan untuk bertahan hidup. Dengan lirik yang lugas dan musik yang garang, lagu ini cepat menjadi favorit penggemar dan sering kali menjadi puncak penampilan mereka di atas panggung. Selain itu, lagu "Ironi" memberikan nuansa psychedelic yang kental, dengan gitar yang terinspirasi oleh gaya permainan Jimi Hendrix.

"Galaksi Palapa" juga mengandung unsur-unsur yang membawa nostalgia pada era kejayaan Satelit Palapa, satelit komunikasi pertama milik Indonesia yang diluncurkan pada 1976. Satelit ini menjadi simbol kemajuan teknologi dan kebanggaan nasional pada masa itu, dan KPR menggunakan simbol tersebut untuk menggambarkan semangat kebangkitan serta rasa kebebasan dalam bermusik.

Album ini diterima dengan baik oleh penggemar dan kritikus musik. Tidak hanya menghadirkan musik rock yang kuat, "Galaksi Palapa" juga menunjukkan bagaimana KPR bisa mengambil inspirasi dari masa lalu, seperti Duo Kribo, dan memadukannya dengan eksplorasi musik yang lebih modern dan penuh jiwa. Album ini memperkuat posisi KPR sebagai salah satu band rock paling berpengaruh di Indonesia.

Secara keseluruhan, album ini tidak hanya menggambarkan kematangan musikal KPR, tetapi juga menegaskan posisi mereka sebagai salah satu band rock terbaik di Indonesia. "Galaksi Palapa" diterima dengan baik oleh kritikus musik dan penggemar, tidak hanya karena kekuatan musikalnya, tetapi juga karena konsep yang unik dan orisinal. Melalui album ini, KPR membuktikan bahwa mereka mampu menjaga esensi rock klasik sambil terus bereksperimen dengan suara dan tema yang lebih luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun