Gowes itu bersepeda ria.
Mau sendiri atau bersama-sama.
Bersama keluarga atau teman.
Bersama sahabat atau kerabat.
Bersama rekan asal bukan selingkuhan.
Gowes itu untuk menjaga kesehatan.
Sehat badan sehat rohani.
Itu yang penting.
Mau gowes depan rumah atau sekitar perumahan.
Mau gowes di hutan atau kuburan.
Mau gowes cul-culan asal jangan biyayakan.
Gowes itu asyik dan menarik
Bisa untuk unjuk diri.
Aku punya sepeda ini dengan harga segini.
Dan beli cuma dengan kredit.
Kamu punya sepeda itu yang harganya cuma segitu.
Dan beli dengan kartu debit.
Gowes itu bikin senang.
Bisa lupa akan hutang.
Walau saat pulang badan jadi meriang karena terlalu jauh melalang.
Gowes itu bikin tersenyum.
Tersenyum lihat foto gowesmu di gunung saat hujan tapi ban sepedamu bersih.
Wajahmu pun tetap manis tanpa setitik embun di dahi.
Jerseymu pun tetap bersih lembut.
Gowes itu sungguh membuat celaka.
Kalau kamu lupa bawa bekal minuman atau tersesat di pinggir hutan. Apalagi ugal-ugalan di jalan.
Gowes itu bisa bikin malu.
Hlo kok bisa?
Bisa saja.
Jadi menteri saja mau beli sepeda hasil korupsi.
Bisa ga gowes ria di balik jeruji besi?
Hati-hati jika mau gowes.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H