dia bilang dia muak
aku lihat matanya terbelalak
ketika ia berkata tidak
pada kebodohan dan kemalasan
namun ia terpaksa mengais lembaran uang
berusaha untuk tidak merana
dalam susunan pekerjaan
industri dan kapitalisme
ceritanya tak putus
dua jam berbicara
mencurahkan hati penuh tawa
tetapi aku melihat jeruji besi
tawanya lantang
tetapi samping matanya tidak mengeriput
dia bilang jangan jadi orang miskin
jangan mau hidup susah
mungkin dia hanya salah satu manusia yang menyerah
pada usaha dan jerih payah
yang mengenyangkan jiwa
dan tinggi nilai moralnya
kini ia terperangkap
sebuah kandang yang tak terlihat
berinterior mewah
membohongi naluri mencari kebenaran
mau bagaimana?
mungkin terlambat untuk berubah
terlanjur
mungkin berubah juga bukan jawaban yang tepat
untuk orang dewasa seperti ia dan mereka....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H