Mohon tunggu...
RIKA KURNIAWATI
RIKA KURNIAWATI Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mencoba membiasakan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari "Ngiler" Duduk di Bangku Kuliah Sampai Jadi Pusat Perhatian Mahasiswa

11 Maret 2015   18:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:48 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14260742621260037017

Ada sebuah frasa yang tak ada bosannya dikumandangkan oleh salah satu motivator terkenal di Indonesia, Andrie Wongso. Apa itu? ….”Luar biasa”. Tak terkecuali pada kedatangannya Rabu (11/3/2015) di Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang. Seminar atau lebih tepatnya sharing itu diberi judul The power of optimistic for success : Sukses Masa Depan Dimulai dari Sekarang.  Pria kelahiran Malang yang mahir berbahasa Mandarin itu memulai acara dengan menceritakan masa kecil dan mudanya dahulu. Ia mengaku bahwa tidak pernah mengenyam pendidikan SMP, SMA, dan sarjana. Lulus Sekolah Dasar pun tidak. Kesulitan hidup saat muda membuat Andrie bersemangat mengubah nasib. Pada usianya ke-22, ia menaiki bus dari Malang menuju Jakarta. Berbagai pekerjaaan sempat ditekuni di ibu kota sampai akhirnya ia dapat mendirikan usaha sendiri dan menjadi seperti sekarang ini, hidup berkecukupan dan dikenal oleh masyarakat luas di Indonesia.

[caption id="attachment_372507" align="aligncenter" width="600" caption="Seminar atau sharing "][/caption]

Di hadapan para mahasiswa, lelaki yang pernah dikontrak sebagai aktor kung fu selama tiga tahun oleh perusahaan produksi film Hongkong ini berbicara tentang bagaimana mahasiswa yang menjadi urat nadi negara. “Menjadi manusia, khususnya mahasiswa yang optimis dan aktif dapat dimulai dari pola pikir,” ujarnya. Dimulai dari pola pikir yang optimis, sikap baik akan terbentuk, kemudian aksi aktif menjadi kebiasaan, kebiasaan menjadi karakter dan karakter akan menentukan nasib, nasib pribadi dan nasib negara. Lalu teringatlah kita dengan kalimat klise “Nasib di tangan kita, takdir ada di tangan Tuhan.” Kalimat yang bisa dibilang sudah terlalu sering kita gunakan dan dengar ternyata masih banyak dari kita yang sulit menerima. Ada dari kita yang terkadang atau sering berpasrah, berdoa saja tanpa berusaha. Andrie Wongso menyebutnya sebagai “kebodohan spiritual”.

Mondar-mandir di lebih dari 40 universitas sebagai pembicara, Andrie Wongso, yang lebih suka disebut sebagai ‘pembelajar’ daripada ‘motivator’ menekankan perbedaan sikap kaya mental dan miskin mental. Sikap miskin mental mencakup takut tantangan, tidak percaya diri, cepat puas diri, cepat puas diri, iri/dengki, tidak disiplin, sulit beradaptasi, banyak mengeluh, takut perubahan, dan sebagainya. Sedangkan sikap kaya mental mencakup disiplin, ulet, punya integritas, tegar, rajin, bisa bekerja sama, jujur, menghargai waktu, suka tantangan dan kompetisi, kemauan untuk belajar dan sebagainya.

Setelah memberi motivasi, Andrie memperkenalkan aplikasi AW Multivitamin yang dapat diunduh di ponsel berbasis Android. AW Multivitamin menyediakan teks dan audio berisi kalimat motivasi. Kehadiran aplikasi itu menambah ramai persaingan industri motivasi/motivation industry yang diramaikan oleh berbagai tokoh motivasi seperti Merry Riana, Bong Chandra, Mario Teguh, dan banyak lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun