Mohon tunggu...
Khuswatun Khasanah
Khuswatun Khasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kesehatan Masyarakat STIKes Surya Global Yogyakarta

Saya adalah Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat STIKes Surya Global Yogyakarta. Saya merupakan Mahasiswa yang aktif dalam organisasi dan public speaking. Salah satu yang mendukung yaitu saya sangat menyukai dunia menulis dan editing.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspada! Dampak Penutupan TPA Piyungan terhadap Epidemiologi Penyakit Menular

1 Mei 2024   10:30 Diperbarui: 1 Mei 2024   10:37 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

               

                 Sampah merupakan salah satu masalah serius bagi lingkungan, yang dapat mengakibatkan kerugian bagi masyarakat. Salah satunya pada kasus penutupan TPA Piyungan yang terletak di Dusun Ngablak, Sitimulyo, Piyungan merupakan tempat pemrosesan akhir sampah untuk wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Darurat sampah Yogyakarta yang terjadi pada tahun 2020 karena penutupan TPA Piyungan oleh warga diakibatkan pengelolaan lingkungan sekitar TPA Piyungan yang tidak maksimal, kenaikan volume sampah Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari 2020 sebesar 17.992.00 kg, maret 2020 sebesar 21.586.307 kg. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa volume sampah mengalami kenaikan, namun hal ini tidak seimbang dengan daya tampung TPA Piyungan hanya memiliki daya tampung sekitar 500 ton sampah. Keterbatasan dalam menapung sampah mengakibatkan adanya penutupan TPA tersebut, sehingga menimbulkan berbagai permasalahan yang ada di masyarakat. Sampah yang muncul pada kegiatan sehari-hari pada masyarakat menyebabkan berbagai masalah, adanya masalah yang muncul biasanya dari penimbunan sampah kemudian menyebabkan masalah yang lebih banyak.

                 Kesehatan dalam adalah keadaan sehat baik secara sik, mental, sosial dan spiritual, sehingga seseorang dapat hidup produkf. Kesehatan masyarakat ditentukan oleh kondisi pejamu, agent (penyebab penyakit), dan lingkungan. Faktor lingkungan merupakan unsur penentu kesehatan masyarakat. Apabila terjadi perubahan lingkungan di sekitar manusia, maka akan terjadi perubahan pada kondisi kesehatan lingkungan masyarakat tersebut. Sampah mempunyai potensi untuk menimbulkan pencemaran dan menimbulkan masalah bagi kesehatan. Pencemaran dapat terjadi di udara sebagai akibat decomposisi sampah, dapat pula mencemari air dan tanah yang disebabkan oleh adanya rembesan leacheat. Tumpukan sampah dapat menjadi sarang atau tempat berkembang biak bagi berbagai vector penyakit. Tempat pembuangan akhir (TPA) menimbulkan banyak masalah baik itu pencemaran kualitas air, pencemaran udara, pencemaran tanah dari sampah yang telah dimbun. Jika terjadi penumpukan sampah tentu akan terjadi pembusukan sampah yang menghasilkan gas (CH4) dan gas Hidrogen sulda (H2S) yang berbau busuk, dapat mengundang kus, nyamuk serta lalat yang mencari makan. Lalat dan kus merupakan salah satu vector penyakit potensial, yang berkembangbiak di sekitar lokasi TPA. Tentu jika laju perkembangbiakan lalat dan kus dibiarkan akan membuat permasalahan baru, yaitu risiko penyakit terhadap Kesehatan masyarakat sekitar seperti disentri, penyakit kulit, kolera dan diare , gejala kesehatan cacingan, gejala kesehatan malaria dan gejala kesehatan ISPA yang tentunya dapat menular.

                Dimana jika semakin besar kontak yang terus-menerus dengan sampah maka semakin besar resiko pmasyarakat sekitar mengalami gangguan kesehatan. Oleh karenanya diiharapkan kesadaran dari masyarakat terutama yang bekerja sebagai pemulung di TPA Piyungan untuk dapat meningkatkan perilaku yang sehat dalam pencegahan penyakit seperti menggunakan alat pelindung diri (APD) terutama masker saat bekerja untuk meminimalkan gas berbahaya di udara yang disebabkan oleh sampah agar tidak masuk ke dalam tubuh. Kemudian mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, kemudian mengganti pakaian kerja setiap hari. Selain itu dengan adanya penutupan TPA Piyungan ini Kepala Dinas Kesehatan diharuskan  menghimbau masyarakat agar dapat mengolah sampah rumah tangga masing-masing dengan baik dan benar. Sampah yang dihasilkan harus di pilah berdasarkan jenisnya dan memberi pemahaman dengan meningkatkan upaya promosi kesehatan untuk lebih dapat memilah sampah agar dapat meminimalisir dan mengurangi potensi penyakit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun