Menuju Umat yang Wathoniyah di Masa Pandemi

Dikatakan bahwa dunia saat ini sedang berada didalam suasana pandemi  global atau  Covid-19 pada awal 2020, yang berasal dari wuhan cina. Dan akan diprediksi menyebar keseluruh penjuru dunia jika tidak ditangani dengan baik dan cepat. virus corona adalah virus yang bisa menginveksi sistem pernafasan dan menyebabkan kematia.

Adanya pembatasan aktifitas masyarakat yang diakibatkan oleh virus covid-19 ini dirasakan oleh sebagian masyarakat Indonesia menjadi suatu hal yang membuat mereka tidak nyaman dengan keadaan tersebut. Semua urusan yang awalnya berjalan dengan lancar sekarang semua urusan kehidupan lumpuh, banyak kegiatan sehari-hari yang dilakukan dirumah dan memanfaatkan media yang ada. 

Selama wabah ini meluas, pemerintah tidak henti-hentinya membuat peraturan serta kebijakan untuk memutus rantai covid-19 yang terus menyebar. Masyarakat diharuskan melakukan kegiatan dirumah terutama saat beribadah yang menimbulkan kerumunan. Terdapat permasalah-permasalah yang disebabkan oleh pandemik antara pro dan kontra yang membuat keadaan tidak baik-baik saja bahkan ada yang terjadi perpecahan perselisahan antar agama.

Dalam islam sendiri, ada tiga konsep tentang ukhuwah, yaitu ukhuwah islamiyah (persaudaraan ummat islam), uhukwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa), ukhuwah basiriyah (persaudaraan umat islam).

Ukhuwah wathoniyah adalah saudara sebangsa walaupun tidak seagama. Indonesia adalah Negara yang bermacam-macam suku, ras, dan agama yang dikemas menjadi satu yaitu dalam bhineka tunggal ika berbeda-beda namun satu bahasa, ukhuwaah wathaniyah adalah sebuah sikap dimana seseorang merasa saling bersaudara satu sama lain karena merupakan bagian dari bangsa yang satu yakni bangsa indonesia dimana ukhuwah wathoniyah sangatlah penting bagi kita yang hidup diindonesia. Said aqil siroj berpendapat bahwa ukhuwah wathoniyah harus didahulukan sebelum ukhuwah islamiyah karena bagaiman pun persaudaraan islam bisa terbentuk tanpa adanya sebuah Negara dan bagaimana umat islam bisa melakukan kegiatan keagamaan.

M qurais sihab menjelaskan bahwa untuk menetapkan ukhwah kebangsaan walau tidak seagama, Al quran menggaris bawahi pertama kali bahwa perbedaan adalah hukum yang berlaku dalam kehidupan ini.demi mencapai tujuan kehidupan dipentas muka bumi ini.

Bahkan dalam masa rasulallah, tercatat ukhwah kebangsaan ini sudah diterapkan dizaman rasul, dengan ditetapkan piagam madinah, sedangkan dimadinah sendiri penduduknya terdiri dari berbagai suku bangsa, berbagai agama hingga sisa-sisa kaum musrikin. Poin yang terpenting dari piagam madinah adalah jaminan keamanan bagi seluruh masyarakat untuk beribadah dan beraktivitas sesuai dengan prinsip yang dianutnya.

Ditengah-tengan pandemic ini banyaknya terjadi perpecahan antar umat terkait permasalahan, diantaranya ekonomi menurun, berita yang tersebar simpang siur membuat masyarakat Indonesia terpecah belah. Maka dari itu kita sebagai umat muslim yang seharusnya berada ditengah-tengah tidak terkontaminasi oleh pengaruh kanan maupun kiri, menjalin persaudaran kepada sesama karena kita sebangsa. 

Dimasa pandemic ini tidak menghalangi langkah kita untuk menjalin ukhuwah wathaniyah walaupun hanya melalui media online. Banyak cara untuk kita semua untuk menuju umat yang wathaniyah dikala pandemi diantaranya: menanamkan sikap tolong menolong dan berupaya menjadi penengah saat ada permasalahan ditengah-tengan masyarakat. 

Membangun sikap optimisme dan keyakinan agar wabah ini cepat terselesaikan mulai dari diri sendiri tanamkan sikap optimis dan keyakinan sehingga wabah ini cepat berakhir dan kehidupan kembali normal seperti biasanya selalu mengajak kebaikan walaupun beda agama namun masih dalam ukhuwah kebangsaan. Berbagi dalam bidang apapun karena pada hakikatnya mausia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari manusia yang lain apalagi saat ini kondisi pandemi yang mengharuskan kita untuk berbagi kepada sesama. Karena rasa persaudaraan pada masa-masa ini sangat dibutuhkan.