Tidak sadarkah kita, kalau selama ini telah dicurangi produsen?
Pernahkah anda meneliti barang belanjaan anda? Khususnya kebutuhan rumah tangga, mulai dari makanan kecil, kue ataupun bahkan sabun mandi dalam kemasan? Pernahkan anda melihat berat produk itu?
Saya sering menemui jika produsen mencurangi kita. Atau mereka yang pintar ya?
Kita sering terhenyak tatkala bertransaksi di toko tiba-tiba harga barang belanjaan kita yang rutin kita beli naik. Bisa jadi karena itu kita mengurungkan niat untuk membeli barang itu sementara waktu.
Tetapi tahukah anda, jika barang belanjaan yang sepertinya tidak naik harganya sebenarnya naik? Di sinilah mengapa saya mengatakan produsen menerapkan strategi yang menurut saya telah membohongi.
Saya setiap hari sepulang kantor selalu berkutat dengan nota-nota pembelian barang dari produsen, untuk saya teliti mungkin ada harga yang naik. Tentu saja saat meneliti nota-nota itu saya harus memperhatikan berat produk.
Ternyata, banyak produsen yang menerapkan kecurangan. Harga detergen misalnya, tetap, tetapi ternyata nota lama dan nota baru tercantum berat bersih barang yang berbeda. Ada yang dulunya beratnya 900 gram telah berubah menjadi 750 gram. Padahal harganya sama. Saya sering pusing dan melakukan cek fisik langsung, ternyata barcode masih sama. Dan yang pasti, barang yang beratnya 900 gram itu memang sudah tidak diproduksi lagi dan digantikan dengan yang beratnya 750 gram.
Waduh, itu baru satu barang saja. Ada juga snack-snack, ini yang banyak. Yang dulunya 150 gram berubah menjadi 137,5 gram. Harga sama.
Hal seperti ini kelihatannya sepele, tapi jelas-jelas menipu kita. Sepertinya tidak ada aturan juga yang melarangnya. Lha wong strategi bisnis, itu mungkin alasan si produsen.
Tetapi alangkah bijaknya jika si produsen mengganti barcode barang, kemasan yang berbeda karena memang berat bersih yang dijualnya berbeda. Seperti produk shampo misalnya, saya salut, untuk mengeluarkan produk yang beratnya dikurangi, maka mereka bikin kemasan berbeda dan harga serta barcode yang berbeda. Begitu juga produk minyak goreng. Mereka memilih menaikkan harga daripada mengurangi berat.
Barcode sendiri adalah identitas produk. Hampir tidak ada produk yang berbarcode sama (walau saya pernah menemui barcode dari produk yang sama juga padahal berbeda ukuran yaitu gunting hehehehe). Nah, kalau seperti itu, produsen yang mengganti barangnya dengan berat yang lebih sedikit tapi barcode-nya sama, itu sama dengan menipu dong.
Semoga saja, pemerintah memperhatikan hal sepele ini juga, agar kita sebagai konsumen tidak terus menerus dikibuli oleh produsen. Selama konsumen tidak mendapat perlindungan, mungkin kita hanya merasa, kok kebutuhan deterjen yang harusnya bisa habis untuk satu bulan kok baru tiga minggu sudah tak ada bekasnya? Kalau seperti itu mungkin memang kita telah dikibuli produsen.
16062012
#catatan sebelum tidur setelah berkutat dengan nota warna warni :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H