Mohon tunggu...
Khussy
Khussy Mohon Tunggu... pegawai negeri -

tidak ada yang kebetulan di dunia ini. semuanya terjadi dan tertulis dalam skenario-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pembeli Adalah Raja, Sudahkah Kita Menjadi Raja yang Baik?

15 Desember 2012   09:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:36 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pembeli adalah raja. Kata-kata itu sudah pasti kita pernah dengar. Bahkan bagi sebagian orang menjadi semacam andalan ketika kita diperlakukan dengan tidak baik sebagai pembeli. Tetapi sudahkah kita menjadi Raja yang Baik?

Ada kejadian di tempat kami. Saat itu ada satu kasir sebut saja I. Ada seorang bapak membeli beberapa galon air mineral. Karena helper cowok kebetulan tidak ada – sedang delivery – dan semua yang ada perempuan, maka I berinisiatif untuk membantu si bapak mengangkat galon ke mobilnya. Tetapi apa yang didapatkan bukannya ucapan terima kasih tetapi sebuah komentar “Makanya, jadi orang sekolah yang tinggi biar ga jadi buruh seperti ini.” I kaget dan langsung dengan sopan menjawab, “Pak, maaf, saya tersinggung dengan perkataan bapak.” Si Bapak hanya tertawa memandang I. Setelah selesai membantu mengangkat galon, I kembali ke meja kasir dan tak kuasa menahan tangis.

Ada lagi kejadian, ketika seorang bapak membeli 1 slop rokok. Kasir kala itu R. Untuk pembelian rokok di tempat kami jika menggunakan kartu debit atau kredit maka dikenakan tambahan 2,5%. Si bapak tidak terima, dia marah-marah mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan. Hingga akhirnya adamanajer datang dan menjelaskan. Untuk pembelian lainnya tidak dikenakan biaya tambahan, khusus rokok jika menggunakan kartu maka dikenakan biaya tambahan. Si bapak tidak terima dan masih teriak-teriak. Ketika suasana sudah mulai mereda, ada seorang sales datang dan menawarkan produk baru berupa vitamin. Mungkin si manajer berkenan mencobanya. Tapi si manajer menolak dan mengatakan bahwa dia lagi dalam “program”. Si sales bertanya, program apa? Si bapak yang masih berdiri di sana dengan keras dan sinis menyahut pembicaraan dan menjawab “program mati”. Si manajer ini orang yang sangat sabar, dia hanya diam dan menarik nafas panjang. Walau hatinya sakit sebagai pelayan “RAJA” dia harus tetap tersenyum.

Dari dua kejadian di atas, kita bisa mengambil suatu pelajaran. “SUDAHKAH KITA MENJADI RAJA YANG BAIK?”

Bagaimanapun, kasir, penjaga toko, manajer adalah manusia juga. Ketika mereka sudah berusaha menjadi pelayan yang baik, alangkah pantas jika mereka mendapatkan ucapan terima kasih, bukannya umpatan dan kata-kata yang tidak pantas. Walaupun pendidikan mereka tidak tinggi, mereka bekerja mencari uang dengan cara halal. Pendidikan tinggi tidak menjamin seseorang bermoral baik. Mungkin si bapak berpendidikan tinggi, tetapi rasa peduli kepada sesamanya tidaklah setinggi pendidikannya. Begitu juga bagi yang berdompet tebal. Uang tidak bisa dijadikan tameng seseorang untuk memperlakukan orang lain dengan tidak pantas.

Apakah pembeli (raja) berhak melecehkan mereka dengan kata-kata yang tidak pantas? Kalaupun mereka salah, atau pembeli (raja) tidak puas dengan pelayanannya, bisa dibicarakan dengan baik-baik. Begitu pula si pelayan, harus meminta maaf saat si raja mengeluhkan pelayanannya.

Semoga saja tidak banyak “RAJA-RAJA” seperti yang berkunjung ke tempat kami seperti cerita di atas. Sehingga tidak banyak yang tersakiti. Marilah kita menjadi Raja (pembeli) yang baik.

#15122012

lidah terkadang lebih tajam dari silet.

manusia, serendah apapun pendidikannya, mereka berhak mendapatkan kehormatan. mereka punya hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun