[caption id="attachment_275438" align="aligncenter" width="300" caption="gambar diunduh dari belligerentdesign-asyncritus.blogspot.com"][/caption]
Terbang ku melayang membawa debu, Hinggap di kuntum bunga tak bermadu, Duri-duri menusuk asaku, Mengoyak sayap inginku. Perlahan... Kukepakkan lagi sayap rapuhku, Menantang angin berirama sendu Hingga..... Ku terhempas.... Bersama puing-puing bimbangku. Kucoba, Bangkitkan hasratku. Tertatih, Kutiti batu-batu terjal. Kugapai.... Akar-akar kehidupan Hingga kuberdiri... Tanpa sayap lagi. Kucoba Menatap indahnya pagi, Ditingkahi sang mentari bernyanyi Mengiringi pepohonan berdansa lamborgini Yang entah kapan kan berhenti. -Medio Mei 2003- *coretan tangan ini pernah saya unggah di blog pribadi saya*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H