Mohon tunggu...
Khussy
Khussy Mohon Tunggu... pegawai negeri -

tidak ada yang kebetulan di dunia ini. semuanya terjadi dan tertulis dalam skenario-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Konvoi Anggota Perguruan Silat Membuat Resah

18 Desember 2011   04:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:07 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini saat hendak meluncur ke Magetan, tiba-tiba jalan -termasuk jalan kampung-depan rumah menjadi ramai. Kendaraan bermotor bersliweran dengan jumlah yang tidak seperti biasa. Akhirnya saya urung berangkat dan melongok ke jalan raya yg hanya 50an meter dari rumah saya. Banyak polisi berjaga-jaga. Tak lama kemudian terdengar suara mesin motor menderu-deru (kami menyebutnya dibleyeri) dan tiada henti, bising. Karena penasaran saya melangkahkan kaki ke sana dan melihat banyak sekali motor melintas dengan pengendara berbaju hitam perguruan silat dengan sabuk kebanggaan mereka.

Mereka memenuhi jalan. Seperti jalan moyangnya. Hal seperti ini pasti terulang. Mereka seperti merayakan sesuatu. Walaupun sebenarnya mengganggu.

Bagaimana tidak mengganggu, suara bising motor dan jika ada kendaraan lain ikut melintas yang bukan anggota konvoinya, tidak segan mereka teriak bahkan terkadang melemparkan sesuatu.

Saya jadi teringat kejadian tahun 2003/2004 yang lalu. Ketika itu saya harus ke Madiun menebus obat di apotik. Obat itu hanya ada di satu apotik di Madiun. Di tengah perjalanan, saya dilarang polisi melintas di jalan raya dan disarankan mencari jalur alternatif. Saya menurut saja. Karena radius 100 meter terlihat pasukan perguruan silat berjalan dari arah timur memenuhi jalur. Saya langsung mencari jalan tikus dan berhasil hingga Sukolilo-Jiwan. Tetapi saya harus menempuh jalan tikus lagi karena di jembatan Jiwan pasukan itu banyak sekali dan melempar batu-batu. Ternyata PM AU dan Polisi berhasil mendesak mereka untuk mundur agar tidak bentrok dengan perguruan silat dari arah barat.

Akhirnya saya sampai juga di Madiun waktu itu dan segera pulang membawa obat untuk ibu saya.

Saya heran, kenapa jika kedua perguruan itu ketemu pasti bentrok. Tidak bisakah damai? Yang ada yang satu sudah ayem yang satunya ngiwi-iwi. Untungnya beberapa tahun terakhir mereka ada jadwal konvoi, jadi tidak bakalan ketemu. Tapi tetap saja bikin khawatir.

Berdamailah, supaya masyarakat nyaman. Kalian berparade, berkonvoi memakai atribut perguruan pencak silat di jalanan telah menciptakan ketakutan.

Saran saya, bagi kompasianer yang ada di area Magetan, Madiun, Ponorogo, jika hari ini ada rencana keluar rumah, hendaknya berhati-hati atau mencari jalur kampung saja. Hal ini untuk menghindari sesuatu hal yang tidak diinginkan.

*tidak ada foto-foto. Rencana mau ambil foto, tapi daripada nanti dikepruk'i, lebih baik nyari aman saja.
Pantas saja kemarin waktu ke stasiun ka madiun beli tiket, banyak polisi dikumpulkan untuk di-brieving. Mungkin untuk mengantisipasi dan mengamankan hari ini.

PEACE

18122011
#catatan kecil saat mudik

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun