Mohon tunggu...
Khussy
Khussy Mohon Tunggu... pegawai negeri -

tidak ada yang kebetulan di dunia ini. semuanya terjadi dan tertulis dalam skenario-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berawal dari Secangkir Kopi Pembunuh Jenuh

6 Desember 2010   14:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:58 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12916434241775157147

[caption id="attachment_76550" align="alignleft" width="300" caption="downloaded from 123greetings.com"][/caption] Rasanya tidak percaya, ternyata sudah hampir 4 bulan saya ngekost di Kompasiana. Dari sekedar membunuh jenuh akhirnya menjadi ketagihan. Seperti tiap cangkir kopi yang menemani pagi dan sore saya setiap hari. Masih ingat betul, saat saya pertama kali menulis di sini. Rasa hati ini meluap saat mendapatkan komentar pertama kali dari Mas Wisnu Widya Tama dan mendapatkan Rating pertama kali dari Mas Rusdianto. Tiap kali mendapatkan komentar dari Kompasianer lain, saya semakin semangat lagi untuk terus menulis. Saya mengagumi semua tulisan yang saya baca karena dari situlah saya belajar. Belajar bagaimana menulis dan melihat segala persoalan. Mendapatkan ilmu yang saya belum punya. Saya sangat addict dengan tulisan Mbak Endah Raharjo, hingga punya keinginan jika saya ke Jogja suatu saat, harus bisa ketemu beliau. Saya juga terkesima dengan tulisan Daeng Andy, saya mengenalnya gara-gara kambing hehe.. Tulisannya tidak membosankan. Di awal-awal menulis, saya tidak tau bagaimana insert gambar hingga akhirnya sukses. Saya juga tidak tau bagaimana caranya insert video hingga akhirnya Uleng mengajari saya. Saya tidak mengerti bagaimana membuat icon smiley serta tulisan tebal di kolom tanggapan hingga akhirnya ketemu Zuragan Qripix yang mengajari saya lewat tulisannya. Saya melonjak girang saat bang Bahagia Arbi memuji puisi saya serta mbak Endah Raharjo yang saya kagumi menyanjung saya. Serta banyak lagi guru-guru saya di sini yang tidak bisa saya tulis satu persatu. Saya juga tidak tau apa itu HL hingga saya menyadari saat di malam hari ditemani secangkir kopi, tulisan saya tentang LOGMEIN ada di petak yang berkelap-kelip. Saya baru sadar kalau itu HL. Saya melonjak kegirangan dan menelepon suami saya yang nun jauh di sana untuk melihat laptopnya. Persis seperti anak kecil yang mendapatkan mainan baru. hehe... Dan berselang satu hari tulisan saya tentang LIVEMOCHA juga menjadi HL, tetapi rasa itu tidak sehebat yang pertama. Tidak terasa, ini adalah tulisan saya yang ke-60. Seperti mimpi saja. Walau di antara tulisan-tulisan itu memang ada tulisan yang asal saja, tapi saya menikmatinya. Kalaupun tulisan saya sempat jadi HL, buat saya itu bonus. Jadi saat menulis ya menulis saja, ga pernah berniat jadi HL. Terima kasih buat teman-teman Kompasianer yang telah menjadi guru di rumah ini. Untuk mengenang memori saya saja, saya cantumkan tulisan tersebut. Sekaligus untuk bernarsis ria. :D

  1. Pom Bensin Curang, Waspadai Ciri-cirinya
  2. Benderaku (Belum Begitu) Usang
  3. Atas Nama Cinta atau karena Takut?
  4. Gunung Lawu kadang juga memunculkan awan pertanda gempa.
  5. Mercon Meledak di Lokasi Sholat Id
  6. Jangan Panggil Aku Ibu
  7. Aku Rindu
  8. Apakah Idul Fitri Masih Milik Mereka Juga?
  9. Saya Penderita Scoliosis, Tapi Saya Spesial
  10. Balada Tukang Becak, Tukang Ojek, Sopir Angkota dan Tukang Bentor
  11. Saya Setengah Dukun
  12. Blackberrymu Merknya Apa?
  13. Berulang Tahun Bareng Google
  14. Sarangan, Menghabiskan Akhir Pekan. Sure? Itu Saja?
  15. SKP (Sekolah Khusus Perawan) Segera Diresmikan
  16. Simbah Putri
  17. Kupu-kupu Rapuh
  18. Kambing, Dulu dan Sekarang.
  19. Mentari Pulang
  20. Statis
  21. Siapa Bilang Orang Cacat Tak Bisa Hebat?
  22. Gerimisku…
  23. Logmein, Solusi Mudah Jika File Anda Tertinggal
  24. Bisa Mejeng di Headlines Hari Ini, Bonus Buatku…
  25. Livemocha, Pilihan Tepat untuk Belajar Bahasa Asing
  26. Sampah Bisa Menjadi Sangat Bernilai.
  27. Lebih Baik Membunuh Pelan-pelan Rakyat Negeri Sendiri
  28. Maaf, Jika Saya Tidak “Care” dengan Anda
  29. Terpesona Jodhaa Akbar
  30. Me and Sex
  31. Matahari Berpelangi 4 Tahun yang Lalu
  32. Belanja Kerajinan Kulit di Magetan
  33. Festival Dussehra di India, Kebaikan mengalahkan Kejahatan.
  34. Pak Admin, Masih Tidurkah?
  35. Terjerumus
  36. Kutemukan Memori Masa Kecil di Pasar Rakyat
  37. Cinta yang Tersisa
  38. Love and Pray for Indonesia
  39. Apem, Kue Asli Indonesia?
  40. Beramah Tamah di Desa Rangkat (mengenalkan pernak-pernik India #1, pakaian)
  41. Menikmati Hari-hari Terakhir
  42. Membuat Ladoo, Manisan dari India
  43. Diwali, Lampu Menerangi Seluruh Penjuru India Malam Ini
  44. Ketemu Artis Bollywood
  45. PAK ADMIN, MEIN KYA KAROON? Saya ga bisa masuk lewat komputer…
  46. Identitas Bangsa yang Terlupa di Jamuan Makan Malam di Istana Negara
  47. When I Fall in Love
  48. Mengapa Harus Menuntut Disapa Dengan Sebutan Haji/Hajjah?
  49. Javanese Kamasutra
  50. Nenek Tua Penjual Gethuk dan Pengamen Modis
  51. Lala dan Airf Akhirnya Bertemu Pujaan Hatinya
  52. Nak… (Kudedikasikan Bagi Para Pendidik di Negeri Ini)
  53. Persembahan Cinta
  54. Adab Ngekost di Kompasiana
  55. When
  56. Guru Galak
  57. Cinta Mulai Bersemi di Hati Juragan Rawa dan Nyimas Herda
  58. Virus Menyerang Magetan
  59. Nyanyian Hati
  60. Berawal dari Secangkir Kopi Pembunuh Jenuh (Yang saat ini anda baca)

06122010 #Tulisan di akhir tahun 1431 H ditemani secangkir kopi menghabiskan sisa malam di tahun ini.#

SELAMAT TAHUN BARU 1432 H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun