[caption id="attachment_76550" align="alignleft" width="300" caption="downloaded from 123greetings.com"][/caption] Rasanya tidak percaya, ternyata sudah hampir 4 bulan saya ngekost di Kompasiana. Dari sekedar membunuh jenuh akhirnya menjadi ketagihan. Seperti tiap cangkir kopi yang menemani pagi dan sore saya setiap hari. Masih ingat betul, saat saya pertama kali menulis di sini. Rasa hati ini meluap saat mendapatkan komentar pertama kali dari Mas Wisnu Widya Tama dan mendapatkan Rating pertama kali dari Mas Rusdianto. Tiap kali mendapatkan komentar dari Kompasianer lain, saya semakin semangat lagi untuk terus menulis. Saya mengagumi semua tulisan yang saya baca karena dari situlah saya belajar. Belajar bagaimana menulis dan melihat segala persoalan. Mendapatkan ilmu yang saya belum punya. Saya sangat addict dengan tulisan Mbak Endah Raharjo, hingga punya keinginan jika saya ke Jogja suatu saat, harus bisa ketemu beliau. Saya juga terkesima dengan tulisan Daeng Andy, saya mengenalnya gara-gara kambing hehe.. Tulisannya tidak membosankan. Di awal-awal menulis, saya tidak tau bagaimana insert gambar hingga akhirnya sukses. Saya juga tidak tau bagaimana caranya insert video hingga akhirnya Uleng mengajari saya. Saya tidak mengerti bagaimana membuat icon smiley serta tulisan tebal di kolom tanggapan hingga akhirnya ketemu Zuragan Qripix yang mengajari saya lewat tulisannya. Saya melonjak girang saat bang Bahagia Arbi memuji puisi saya serta mbak Endah Raharjo yang saya kagumi menyanjung saya. Serta banyak lagi guru-guru saya di sini yang tidak bisa saya tulis satu persatu. Saya juga tidak tau apa itu HL hingga saya menyadari saat di malam hari ditemani secangkir kopi, tulisan saya tentang LOGMEIN ada di petak yang berkelap-kelip. Saya baru sadar kalau itu HL. Saya melonjak kegirangan dan menelepon suami saya yang nun jauh di sana untuk melihat laptopnya. Persis seperti anak kecil yang mendapatkan mainan baru. hehe... Dan berselang satu hari tulisan saya tentang LIVEMOCHA juga menjadi HL, tetapi rasa itu tidak sehebat yang pertama. Tidak terasa, ini adalah tulisan saya yang ke-60. Seperti mimpi saja. Walau di antara tulisan-tulisan itu memang ada tulisan yang asal saja, tapi saya menikmatinya. Kalaupun tulisan saya sempat jadi HL, buat saya itu bonus. Jadi saat menulis ya menulis saja, ga pernah berniat jadi HL. Terima kasih buat teman-teman Kompasianer yang telah menjadi guru di rumah ini. Untuk mengenang memori saya saja, saya cantumkan tulisan tersebut. Sekaligus untuk bernarsis ria. :D
- Pom Bensin Curang, Waspadai Ciri-cirinya
- Benderaku (Belum Begitu) Usang
- Atas Nama Cinta atau karena Takut?
- Gunung Lawu kadang juga memunculkan awan pertanda gempa.
- Mercon Meledak di Lokasi Sholat Id
- Jangan Panggil Aku Ibu
- Aku Rindu
- Apakah Idul Fitri Masih Milik Mereka Juga?
- Saya Penderita Scoliosis, Tapi Saya Spesial
- Balada Tukang Becak, Tukang Ojek, Sopir Angkota dan Tukang Bentor
- Saya Setengah Dukun
- Blackberrymu Merknya Apa?
- Berulang Tahun Bareng Google
- Sarangan, Menghabiskan Akhir Pekan. Sure? Itu Saja?
- SKP (Sekolah Khusus Perawan) Segera Diresmikan
- Simbah Putri
- Kupu-kupu Rapuh
- Kambing, Dulu dan Sekarang.
- Mentari Pulang
- Statis
- Siapa Bilang Orang Cacat Tak Bisa Hebat?
- Gerimisku…
- Logmein, Solusi Mudah Jika File Anda Tertinggal
- Bisa Mejeng di Headlines Hari Ini, Bonus Buatku…
- Livemocha, Pilihan Tepat untuk Belajar Bahasa Asing
- Sampah Bisa Menjadi Sangat Bernilai.
- Lebih Baik Membunuh Pelan-pelan Rakyat Negeri Sendiri
- Maaf, Jika Saya Tidak “Care” dengan Anda
- Terpesona Jodhaa Akbar
- Me and Sex
- Matahari Berpelangi 4 Tahun yang Lalu
- Belanja Kerajinan Kulit di Magetan
- Festival Dussehra di India, Kebaikan mengalahkan Kejahatan.
- Pak Admin, Masih Tidurkah?
- Terjerumus
- Kutemukan Memori Masa Kecil di Pasar Rakyat
- Cinta yang Tersisa
- Love and Pray for Indonesia
- Apem, Kue Asli Indonesia?
- Beramah Tamah di Desa Rangkat (mengenalkan pernak-pernik India #1, pakaian)
- Menikmati Hari-hari Terakhir
- Membuat Ladoo, Manisan dari India
- Diwali, Lampu Menerangi Seluruh Penjuru India Malam Ini
- Ketemu Artis Bollywood
- PAK ADMIN, MEIN KYA KAROON? Saya ga bisa masuk lewat komputer…
- Identitas Bangsa yang Terlupa di Jamuan Makan Malam di Istana Negara
- When I Fall in Love
- Mengapa Harus Menuntut Disapa Dengan Sebutan Haji/Hajjah?
- Javanese Kamasutra
- Nenek Tua Penjual Gethuk dan Pengamen Modis
- Lala dan Airf Akhirnya Bertemu Pujaan Hatinya
- Nak… (Kudedikasikan Bagi Para Pendidik di Negeri Ini)
- Persembahan Cinta
- Adab Ngekost di Kompasiana
- When
- Guru Galak
- Cinta Mulai Bersemi di Hati Juragan Rawa dan Nyimas Herda
- Virus Menyerang Magetan
- Nyanyian Hati
- Berawal dari Secangkir Kopi Pembunuh Jenuh (Yang saat ini anda baca)
06122010 #Tulisan di akhir tahun 1431 H ditemani secangkir kopi menghabiskan sisa malam di tahun ini.#
SELAMAT TAHUN BARU 1432 H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H