Mohon tunggu...
Khussy
Khussy Mohon Tunggu... pegawai negeri -

tidak ada yang kebetulan di dunia ini. semuanya terjadi dan tertulis dalam skenario-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Beramah Tamah di Desa Rangkat (mengenalkan pernak-pernik India #1, pakaian)

31 Oktober 2010   13:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:57 1297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_309615" align="alignleft" width="259" caption="pos ronda (rt03rw008.cc.cc)"][/caption]

Setelah resmi menjadi penduduk Desa Rangkat-ditandai dengan penyerahan berkas kependudukan di pos ronda ditemani Triansjah PJ, komandan hansip yang baik hati-saya mulai mencari rumah kontrakan. Mommy, Ibu Kades Desa Rangkat ternyata baik hati dan ramah. Walau bu kades sempat mengira saya laki-laki, akhirnya setelah saya menunjukkan surat-surat kependudukan, beliau percaya kalau saya wanita sejati. hehe.... Dua anak gadisnya yang bernama Cinta dan Uleng, aduh.... manis-manis. Senang berkenalan dengan mereka. :)

Saya bingung harus gimana, karena sebagai penduduk baru tidak tau musti gimana. Akhirnya ketemu juga dengan teman saya yang sebelumnya ternyata sudah singgah di desa ini. Daeng Andi. Atas bantuannya lah saya bisa mendapatkan rumah kontrakan yang nyaman.

Sebagai warga baru, biasanya harus beramah tamah kan? Setidaknya untuk mengenal tetangga-tetangga kita. Maka saya putuskan untuk mengundang mereka semua makan malam di rumah kontrakan saya yang baru. Yaitu rumah milik pak Aslan Z, juragan kelapa sawit yang punya banyak rumah tapi tidak ditempati. Rumahnya dekat dengan warnet milik Ibu Nyimas. Lokasi yang tepat. Jadi tidak kebingungan kalau mau posting di kompasiana.

Saya mempersiapkan beberapa menu makan malam untuk mereka. Kalau sambal goreng, ayam bakar ataupun soto itu sudah biasa. Saya mau menyajikan menu yang tidak biasa. Karena saya terobsesi dengan India, saya ingin mereka juga merasakan obsesi saya. hehe... Jadilah menu makan malam adalah kari kambing (lamb curry), nasi biryani dan nasi pulou, roti paratha, daal dan naan. Saya mempersiapkan semuanya dengan dibantu suami saya. (sebenarnya saya yang membantu suami saya hehe).

Saya berharap hidangan saya malam ini memuaskan seluruh warga di Desa Rangkat ini. Dengan memakai pakaian India (malam ini saya memakai churidar salwar khameez saja karena tidak pantas rasanya memakai ghagra choli ataupun saree di acara ini).

[caption id="attachment_309603" align="alignnone" width="136" caption="churidar salwar kameez"][/caption] [caption id="attachment_309605" align="alignnone" width="191" caption="ghagra choli"][/caption] [caption id="attachment_309608" align="alignnone" width="300" caption="cara memakai saree"][/caption]

Salwar khameez adalah salah satu pakaian tradisional India yang modelnya sama dengan busana muslim. Hanya berbeda di panjang lengannya. Pakaian ini terdiri dari blouse seperti abaya dan celana panjang yang menyempit di pergelangan kaki.

Ghagra choli juga pakaian tradisional India. Terdiri dari atasan pendek di atas pusar dengan lengan pendek. Ada juga yang tanpa lengan. Tetapi untuk bawahannya adalah rok yang lebar, seperti rok payung.

Saree adalah jenis pakaian tradisional India yang paling familiar. Terdiri dari kain sepanjang kurang lebih 7 meter yang saat dipakainya musti dililitkan dan dengan beberapa hitungan. Sisa kain digunakan untuk selendang. Beberapa daerah mempunyai cara sendiri-sendiri dalam peletakan selendang di pundak. Biasanya sebelum memakai saree kita harus memakai rok yang tidak tebal dan kainnya jatuh.

Ahhh....... saya sudah siap sekarang. Siap menyambut tamu-tamu saya. Semoga semuanya berkenan. Maaf kalau saya memutar lagu-lagu India.

Jika nanti ada yang mau belajar memasak masakan dari India, saya akan bagikan resepnya. Tentu saja tidak hari ini. Hari ini kita bergembira saja ya......

31102010

#hari pertama di Desa Rangkat#

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun