Mohon tunggu...
Khussy
Khussy Mohon Tunggu... pegawai negeri -

tidak ada yang kebetulan di dunia ini. semuanya terjadi dan tertulis dalam skenario-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Awan Gempa di Balikpapan, Gempa di Pasifik Barat

26 Desember 2010   08:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:23 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="528" caption="Awan vertikal yang muncul di Pelabuhan Kariangau-Balikpapan (doc.pri)"][/caption] Jum'at, 24 Desember 2010 sekitar pukul 3 sore kami mulai melakukan perjalanan dari Balikpapan menuju Babulu. Kami harus menyeberang lautan untuk bisa mencapainya, otomatis mobil harus masuk kapal fery. Di saat antri, tidak sengaja saya memandang langit di sebelah kiri saya dari jendela mobil,  terlihat ada segaris awan vertikal di angkasa. Saya teringat pernah membaca artikel tentang awan vertikal pertanda gempa yang muncul sebelum terjadi gempa. Saya langsung mengambil hp dan mengabadikan pemandangan itu dari balik jendela mobil. Suami saya terheran-heran dan saya hanya mengatakan akan terjadi gempa sooner. Hari Sabtu malam, setelah kami kembali dari Babulu-Penajam Paser Utara, saya menyempatkan diri menonton televisi. Bloomberg. Di situ ditayangkan peringatan dini tsunami yang akan terjadi di Pasifik Barat. Ternyata telah terjadi Gempa bumi berkekuatan 7,6 pada skala richter mengguncang dari kedalaman laut dangkal dekat Vanuatu di Pasifik Barat. Pusat gempa berjarak 135 kilometer barat Isangel, pulau Tanna di Vanuatu, dan 200 kilometer utara Tadine di pulau Loyalty, Kaledonia Baru. Adakah hubungannya dengan awan yang saya lihat di hari sebelumnya? Saya sama sekali tidak mengerti. Yang saya tahu bahwa alam selalu memberi kita pertanda. *Artikel tentang gempa juga di Gunung Lawu kadang juga memunculkan awan pertanda gempa. 26122010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun