[caption id="attachment_292656" align="aligncenter" width="580" caption="Sachin Ramesh Tendulkar sang Legenda Kriket yang mengakhiri karirnya hari ini (difoto dari tayangan star sport)"][/caption]
Sachin Ramesh Tendulkar. Mungkin hanya sedikit dari kita yang mengenal namanya. Tapi di India dia adalah Dewa. Sachin adalah pemain kriket berkewarganegaraan India dan satu-satunya pemain kriket di dunia yang rekornya tidak akan ada yang mampu memecahkan lagi.
Sachin yang kini berusia 40 tahun mulai bermain kriket sejak umur 11 tahun. Dia mulai ikut klub profesional di usia 16 tahun. Jadi 24 tahun hidupnya adalah pengabdian di olahraga kriket. Beristerikan Anjali seorang dokter yang dinikahi pada tahun 1990, mereka dikaruniai 2 anak yaitu Sarah (16 tahun) dan Arjun (14 tahun).
Hari ini, 16 November 2013 Sachin mengakhiri karirnya sebagai pemain kriket dengan sangat indah. Dia mulai bermain pertama kali dan terakhir kalinya di stadion yang sama.
Mengapa dia legenda?
Berikut ini catatan karirnya:
[caption id="attachment_292659" align="aligncenter" width="597" caption="Rekornya yang tak akan mungkin diraih oleh siapapun dalam sejarah kriket (difoto dari tayangan Star Sport)"]
Dia 664 kali bertanding di pertandingan internasional dimana dia mengumpulkan 34.357 runs. Rekor yang tidak akan pernah ada yang bisa memecahkan. Karena di bawahnya adalah Ricky Ponting yang hanya meraih 27.483 runs.
164 kali meraih fifty – sebutan untuk 50 runs di tiap pertandingan kriket. 100 kali meraih hundreds – sebutan untuk 100 runs.
Selain hebat dalam bermain kriket, di lapangan dia juga terkenal humble. Dia satu-satunya pemain kriket yang belum pernah ribut di lapangan. Prinsipnya, pertandingan harus dihormati. Jika umpire-wasit-memutuskan sesuatu dia akan mengikuti.
Selain itu, kita tau bahwa kriket memberlakukan third umpire atau wasit ketiga di lapangan berupa kamera. Jadi keputusan wasit bisa dibatalkan jika meragukan dengan melihat tayangan ulang dari rekaman pertandingan saat itu juga. Dia adalah pemain kriket pertama kali yang harus dinyatakan out karena penerapan third umpire ini yang pertama kali.
Pertandingan yang dia jalani kali ini adalah yang ke 200 kali untuk test match. Yaitu pertandingan kriket antar dua Negara dimana kali ini melawan West Indies yang bisa menghabiskan 5 hari dalam satu pertandingan.
Pertandingan yang dimulai tanggal 14 November 2013 yang lalu, penonton sudah berjejal di luar stadion. Mereka enggan masuk karena Sachin belum batting – memukul bola. Saat pertandingan hari itu (first inning) tinggal 1 over (6 kali pukul/lempar bola) pemain sebelumnya dinyatakan out. Saat itulah Sachin menjadi pemain selanjutnya yang harus memukul bola. Dalam hitungan menit stadion penuh. Seluruh dunia penggemar kriket ingin menyaksikan sejarah itu dengan mata kepala sendiri.
[caption id="attachment_292660" align="aligncenter" width="418" caption="Sachin menyapa semua supporternya dengan berkeliling lapangan, ada suporter setia yang mengecat tubuhnya dengan tulisan sachin dan dia selalu hadir di setiap pertandingan sachin. (difoto dari tayangan Star Sport)"]
Pemain yang selalu tenang di lapangan ini tidak menyangka penghormatan orang terhadap dirinya begitu hebat. Setiap pertandingan dimana dia main, stadion selalu penuh.
Itulah Sachin Ramesh Tendulkar. Sang Legenda Kriket yang berasal dari India. Negara yang belajar kriket dari Inggris (cerita tentang sejarah kriket bisa anda saksikan di film Lagaan yang dibintangi dan diproduseri oleh Amiir Khan).
[caption id="attachment_292661" align="aligncenter" width="597" caption="Adios Master (difoto dari tayangan Star Sport)"]
Congratulation Sachin Ji. Anda tidak akan bisa tergantikan.
16112013
#catatan saat menyaksikan pertandingan via Star Sport
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H