Mohon tunggu...
Khussy
Khussy Mohon Tunggu... pegawai negeri -

tidak ada yang kebetulan di dunia ini. semuanya terjadi dan tertulis dalam skenario-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Operasi Yustisi Berkasta

3 Oktober 2011   04:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:24 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="operasi yustisi (doc.tribun kaltim)"][/caption] Setelah lebaran, pasti banyak pendatang yang ingin mengadu nasib di ibukota. Kota-kota besar di Indonesia menjadi tujuan utama. Apalagi kalau bukan iming-iming rupiah yang menggiurkan. Aparat juga cukup sibuk menggelar operasi yustisi. Tak hanya di terminal, pelabuhan dan stasiun kereta api, bahkan sampai ke tempat kos juga. Tetapi pernahkah operasi ini dilakukan di bandara? Baru sekali saya menemukan dari sini bahwa operasi ini pernah digelar di bandara Soekarno-Hatta tahun 2008 lalu tetapi yang dijaring adalah para calo tiket, taxi gelap, pedagang asongan dan pemulung. Saya coba googling juga belum menemukan berita tentang itu. Nah lho.... Mengapa? Di jaman seperti sekarang ini, di mana harga tiket pesawat lebih terjangkau, bukan tidak mungkin kalau para pendatang yang ingin mengadu nasib menggunakan pesawat untuk datang ke tempat tujuan. Yang penting anda punya KTP resmi, maka anda bebas melenggang datang ke kota tujuan. Berbeda jika anda menggunakan kapal laut, bus ataupun kereta api. Di pelabuhan, terminal dan stasiun pasti sudah menunggu petugas yang akan menginterogasi anda. Mulai ditanya identitas dirinya hingga tujuan datang ke kota tersebut. Bahkan ada yang punya kebijakan, jika anda tidak punya tujuan maka dipastikan anda akan dipulangkan ke kota asal anda. Inilah, operasi yustisi sekilas kesannya berkasta. Masyarakat yang menggunakan jasa kapal laut, bus maupun kereta api dianggap masyarakat kelas bawah yang pasti datang ke kota hanya untuk menambah masalah. Tetapi yang lewat bandara dianggap berkantong tebal dan tidak tersentuh. Nah, pernahkah anda mendapati operasi ini di bandara?

03102011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun