[caption id="" align="aligncenter" width="528" caption="Awan vertikal yang muncul di Pelabuhan Kariangau-Balikpapan (doc.pri)"][/caption] Jum'at, 24 Desember 2010 sekitar pukul 3 sore kami mulai melakukan perjalanan dari Balikpapan menuju Babulu. Kami harus menyeberang lautan untuk bisa mencapainya, otomatis mobil harus masuk kapal fery. Di saat antri, tidak sengaja saya memandang langit di sebelah kiri saya dari jendela mobil, terlihat ada segaris awan vertikal di angkasa. Saya teringat pernah membaca artikel tentang awan vertikal pertanda gempa yang muncul sebelum terjadi gempa. Saya langsung mengambil hp dan mengabadikan pemandangan itu dari balik jendela mobil. Suami saya terheran-heran dan saya hanya mengatakan akan terjadi gempa sooner. Hari Sabtu malam, setelah kami kembali dari Babulu-Penajam Paser Utara, saya menyempatkan diri menonton televisi. Bloomberg. Di situ ditayangkan peringatan dini tsunami yang akan terjadi di Pasifik Barat. Ternyata telah terjadi Gempa bumi berkekuatan 7,6 pada skala richter mengguncang dari kedalaman laut dangkal dekat Vanuatu di Pasifik Barat. Pusat gempa berjarak 135 kilometer barat Isangel, pulau Tanna di Vanuatu, dan 200 kilometer utara Tadine di pulau Loyalty, Kaledonia Baru. Adakah hubungannya dengan awan yang saya lihat di hari sebelumnya? Saya sama sekali tidak mengerti. Yang saya tahu bahwa alam selalu memberi kita pertanda. *Artikel tentang gempa juga di Gunung Lawu kadang juga memunculkan awan pertanda gempa. 26122010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H