Mohon tunggu...
Khussy
Khussy Mohon Tunggu... pegawai negeri -

tidak ada yang kebetulan di dunia ini. semuanya terjadi dan tertulis dalam skenario-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gerimisku...

5 Oktober 2010   13:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:41 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_279769" align="aligncenter" width="300" caption="rainbow by uncle google"][/caption]

rintik-rintik air dari angkasa mulai menyentuh bumiku,

aromatanah basah yang sekian lama pernah kering menyeruak dalam penciumanku,

menyegarkan jiwa yang sempat hampa dan kerontang,

di kemaraunya kehidupanku.

kemarau yang berkepanjangan,

yang tak pernah dalam pengharapan,

kini mulai tersegarkan.

aku tak mauhujan guntur,

aku hanya mau gerimis di saat ini

yang selalu mengantarkan aroma rindu

dari tanah yang sempat kering

gerimisku,

dalam asaku kuingin kau mau menemaniku

dalam hari-hari kerontangku,

gerimisku,

lihatlah matahari bersama kita

saat kau menemaniku, diaselalu menghadiahi kita

sebingkai pelangi.

*it's so difficult to describe about u, honey.... *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun