Mohon tunggu...
Khusnul Muyas Syaroh
Khusnul Muyas Syaroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya

LPK D-1.2

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Buruk dari Penggunaan Narkoba atau Napza

20 Juni 2022   22:10 Diperbarui: 20 Juni 2022   22:14 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pengguna narkoba. sumber : shutterstock

Menurut Badan Narkotika Nasional diperkirakan 40-50 orang meninggal setiap harinya karena narkoba, dengan jumlah kematian mencapai 18.250 kasus. Jika dilihat dari angka kematian yang sebesar ini, narkoba sangat berbahaya. Pada tahun 2015 indonesia pernah mengalami darurat narkoba karena tingginya angka penyalahgunaan narkoba di indonesia dimana mencapai 4.098.029 orang atau sekitar 2,2 persen dari total seluruh rakyat indonesia saat itu. Hal yang membuat lebih mirisnya lagi dari angka 4 juta lebih ini, 22 persennya adalah pelajar dan juga mahasiswa, yang dimana pelajar dan mahasiswa ini seharusnya memimpikanmu masa depan yang cerah, namun justru harus terjerumus masuk ke iming-iming barang haram.

Seperti yang kita tahu, kesenangan memakai narkoba hanya sesaat, sisanya hanya menghasilkan penyesalan dan juga akan banyak menghasilkan dampak buruk bagi kehidupan kita seperti dampak fisik, psikologis dan dampak kehidupan ekonomi sosial. Penggunaan narkoba akan sangat berdampak pada pemakainya, apalagi jika dia sudah di tingkat ketergantungan.

Seperti contohnya dampak fisik dari penyalahgunaan napza jenis stimulan adalah seperti gangguan pada pola tidur, pola tidur berhubungan dengan irama sirkadian. Irama sirkadian ini akan terganggu oleh pemakaian napza jenis tumbuhan, karena stimulan ini kan akan menstimulasi tubuh atau meningkatkan energi tubuh walaupun tubuh kita sudah lemah dan harus diistirahatkan.

Efek dari terganggunya irama sirkadian ini akan memicu sulitnya beristirahat dan pola tidur akan kacau, oleh sebab itu orang yang mengkonsumsi stimulan biasanya ditandai dengan mata yang berair dan juga membengkaknya kantung mata. Selain itu dampak dari stimulan juga adalah seperti gangguan pola makan sehingga turunnya berat badan secara drastis dan gangguan koordinasi gerak tubuh seperti tremor.

Adapun dampak jenis depresan dan halusinogen itu bisa sama saja seperti stimulan yaitu dapat mengganggu pola tidur makan dan juga koordinasi gerak tubuh, tetapi untuk reaksi napza ke tubuh kita itu berbeda caranya. Seperti dampak dari jenis halusinogen ke pola makan jadi jenis halusinogen ini akan membuat penggunanya lebih memilih berhalusinasi daripada makan sehingga akan menyebabkan penurunan berat badan.

Sedangkan untuk jenis depresan yang berdampak pada pola makan yaitu jenis narkoba seperti heroin, heroin ini akan menurunkan nafsu makan sehingga akan menurunkan berat badan kita tetapi ada juga yang akan meningkatkan nafsu makan sehingga akan mengalami kenaikan berat badan.

Dampak psikologis untuk pemakai narkoba contohnya bisa meliputi yang pertama mod instability, yang merupakan perubahan emosi yang tidak terkontrol dan juga tiba-tiba tanpa ada rangsangan atau alasan yang jelas. Artinya orang-orang yang mengalami motion stability ini misalkan yang awalnya tadi bahagia, tiba-tiba akan merasakan sedih atau ketakutan atau pun ketawa-ketawa secara tiba-tiba tanpa ada alasan yang jelas. Hal ini disebabkan karena narkoba akan mempengaruhi keseimbangan neurotransmitter otak, tentunya ini akan mengganggu pada penerjemahan emosi pada pemakainya.

Selain perubahan emosi juga akan mengalami perubahan perilaku contohnya narkoba spico aktif seperti lsd, hal ini akan meningkatkan serotonin, peningkatan ini akan mendorong pemakainya cenderung berperilaku ekstrim dan juga agresif pemakainya akan berpotensi menyakiti diri sendiri atau orang lain jika ia terusik.

Selain itu juga pemakaian narkoba akan membuat penurunan fungsi kognitif dan juga ketergantungan, yang dimana dia akan merasa sakit atau bertindak seperti orang gila jika dia tidak mengkonsumsi barang haram narkoba. Selanjutnya yang terakhir adalah dampak sosial-ekonomi, perlu diketahui harga 1 gram kokain itu adalah sekitar 4 juta rupiah harga ini jauh lebih mahal daripada harga emas 1 gram.

Dari hal ini dapat diketahui bahwa harga narkoba itu mahal, selain mahal juga akan ketagihan. Artinya para pecandu narkoba tidak akan berpikir dua kali untuk membeli lagi narkoba, walaupun harganya mahal. Bahkan mereka juga akan rela memberikan apapun demi mendapatkan barang haram itu sekalipun itu nyawa mereka atau nyawa orang lain. Karena harganya yang mahal ini dan membuat kecanduan tentunya ini akan membuat perekonomian atau uang menjadi habis, bukan hanya perekonomian sendiri dan juga keluarga bahkan perekonomian negara juga akan kena dampaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun