Universitas Negeri Malang bersama Desa Gemaharjo selaku desa mitra sukses menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan penanaman kopi di Lahan Perhutani Desa Gemaharjo. Kegiatan ini merupakan langkah nyata civitas akademika Universitas Negeri Malang dalam program pengembangan wilayah mitra. Sasaran utama kegiatan ini adalah Forum Anak Desa (FAD) Desa Gemaharjo. Sasaran ini dipilih karena anak-anak merupakan salah satu subjek yang rentan terhadap dampak bencana.
Kegiatan mitigasi bencana ini difokuskan pada bencana tanah longsor karena Desa Gemaharjo memiliki topografi berupa lereng pegunungan dengan ketinggian 409-451 mdpl sehingga termasuk desa yang rawan longsor, terutama saat musim hujan. Pada tahun 2023, terjadi longsor yang mengakibatkan 2 rumah rusak berat. Sehingga, dibutuhkan upaya untuk mengurangi resiko bencana dan mencegah dampak longsor.
Pengurangan dampak longsor dilaksanakan melalui kegiatan sosialisasi mitigasi bencana yang telah dilaksanakan di Balaidesa Gemaharjo pada Sabtu, 3 Agustus 2024. Kegiatan ini diikuti oleh pemerintah desa, badan permusyawaratan desa, kader lingkungan hidup, karang taruna, dan forum anak Desa Gemaharjo. Untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak terhadap pengurangan resiko bencana, tim pelaksana pengabdian memanfaatkan teknologi Virtual Reality dan mengembangkan peta bahaya longsor melalui aplikasi Arcgis yang mengambil sumber data dari batas desa berdasarkan Keputusan Mendagri No. 100. 1. 1-6117 Tahun 2022 dan indeks bahaya longsor InaRISK.
Penggunaan media Virtual Reality dapat membantu anak memahami kondisi nyata yang dialami ketika terjadi bencana tanah longsor. Sehingga mereka memiliki kesiapan dalam menghadapi longsor. Pengembangan peta bahaya tanah longsor dikembangkan oleh tim pelaksana agar anak-anak dan masyarakat memahami indeks bahaya yang terdapat pada setiap wilayah di Desa Gemaharjo.
Upaya mitigasi bencana juga dilaksanakan dalam bentuk pencegahan dampak longsor melalui penanaman pohon kopi. Pohon kopi dipilih karena memiliki akar tunggang yang dapat menembus tanah hingga kedalaman 3 meter. Selain itu, pohon kopi memiliki akar lateral yang panjangnya mencapai 2 meter sehingga dapat mengikat tanah dengan baik.Pohon kopi yang dipilih adalah pohon kopi robusta karena sesuai dengan kondisi fisik yang ada di Desa Gemaharjo.
Kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar. Peserta kegiatan mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir dengan sangat aktif. Pemerintah desa berharap kegiatan ini memiliki tindak lanjut kedepannya. Mengingat Desa Gemaharjo merupakan salah satu desa mitra Universitas Negeri Malang yang memiliki banyak peluang untuk dikembangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H