Di tengah hiruk-pikuk dunia modern yang penuh dengan tuntutan dan distraksi, semakin banyak orang beralih ke gaya hidup minimalis. Gaya hidup ini menawarkan sesuatu yang berbeda dari norma konsumerisme yang mendorong kita untuk terus membeli, memiliki, dan mengejar kesempurnaan. Tetapi, apa sebenarnya gaya hidup minimalis, dan mengapa konsep ini semakin populer?
Â
Apa Itu Gaya Hidup Minimalis?
Gaya hidup minimalis adalah sebuah pendekatan hidup yang fokus pada esensi, yaitu memilah dan mempertahankan hal-hal yang benar-benar penting dan memberikan nilai. Prinsip dasarnya adalah "lebih sedikit berarti lebih banyak." Ini tidak hanya berarti memiliki barang yang lebih sedikit, tetapi juga tentang menyederhanakan jadwal, hubungan, dan bahkan pola pikir.
Sebagai contoh, seseorang yang mempraktikkan minimalisme mungkin memilih untuk:
*Mengurangi barang yang tidak digunakan di rumah.
*Fokus pada kualitas daripada kuantitas dalam membeli barang.
*Menjadwalkan waktu lebih banyak untuk keluarga dan hobi dibandingkan bekerja lembur.
Â
Mengapa Gaya Hidup Minimalis Semakin Populer?
1.Menjawab Kelelahan dari Konsumerisme Di era digital, kita terus-menerus dibombardir oleh iklan, promosi, dan tren terbaru. Banyak orang merasa terbebani oleh tekanan untuk memiliki barang terbaru atau hidup sesuai standar sosial yang tinggi. Minimalisme memberikan jalan keluar dengan menekankan bahwa kebahagiaan tidak tergantung pada barang yang kita miliki.
2.Mengurangi Stres dan Kecemasan Lingkungan yang penuh dengan barang-barang tidak hanya membuat rumah terlihat kacau tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan mental. Sebuah penelitian oleh UCLA menunjukkan bahwa rumah yang berantakan dapat meningkatkan kadar stres. Dengan memilih hidup sederhana, orang merasa lebih tenang dan fokus.
3.Meningkatkan Keberlanjutan Minimalisme sering dikaitkan dengan gerakan keberlanjutan. Mengurangi konsumsi berarti menghasilkan lebih sedikit limbah, memanfaatkan sumber daya dengan lebih bijak, dan mendukung planet yang lebih sehat.
4.Menciptakan Fokus pada Hal yang Penting Gaya hidup minimalis membantu orang untuk fokus pada hubungan, pengalaman, dan tujuan hidup mereka. Alih-alih menghabiskan waktu mengejar barang-barang, mereka lebih banyak berinvestasi dalam hal-hal yang membawa kebahagiaan sejati, seperti waktu bersama keluarga atau mengejar passion.
Â
Kisah Sukses: Transformasi Lewat Gaya Hidup Minimalis
1.Dhani, Entrepreneur Muda Dhani adalah seorang pebisnis muda yang awalnya merasa terjebak dalam pola kerja keras tanpa akhir. Setelah memutuskan untuk menjalani gaya hidup minimalis, ia menjual koleksi barang elektronik yang tidak terpakai, menyederhanakan bisnisnya, dan fokus pada beberapa klien inti. "Saya akhirnya punya lebih banyak waktu untuk keluarga, dan kesehatan mental saya membaik," kata Dhani. Pendekatannya juga meningkatkan produktivitas karena ia bisa lebih fokus pada proyek yang memberikan hasil signifikan.
2.Rina, Ibu Rumah Tangga di Jakarta Rina merasa rumahnya terlalu penuh dengan barang yang jarang digunakan. Dalam tiga bulan, ia menyumbangkan lebih dari setengah isi rumahnya ke lembaga amal dan fokus hanya pada barang-barang yang benar-benar esensial. "Rumah jadi lebih rapi, pikiran lebih tenang, dan saya punya lebih banyak waktu untuk anak-anak saya," ungkapnya. Gaya hidup minimalis membantu Rina merasa lebih terkendali dan bahagia.
3.Fadli, Mahasiswa di Bandung Fadli mengadopsi gaya hidup minimalis saat ia merasa overwhelmed dengan jadwal kuliah dan kehidupan sosial yang padat. Ia memutuskan untuk mengurangi distraksi digital, menyederhanakan aktivitas hariannya, dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting. "Saya lebih produktif, nilai saya membaik, dan hubungan saya dengan keluarga lebih dekat," katanya.
4.Clara dan Arif, Pasangan Millennial Clara dan Arif memulai gaya hidup minimalis setelah menyadari bahwa sebagian besar pendapatan mereka habis untuk membeli barang yang tidak mereka butuhkan. Mereka memutuskan untuk mendekorasi rumah mereka dengan barang esensial dan mengurangi pengeluaran konsumtif. Hasilnya, mereka mampu menabung lebih banyak dan bahkan memulai usaha kecil bersama. "Gaya hidup ini memberikan ruang untuk fokus pada masa depan kami, bukan hanya memikirkan tren saat ini," ujar mereka.
Â
Bagaimana Memulai Gaya Hidup Minimalis?
1.Decluttering Rumah Mulailah dengan memilah barang-barang di rumah Anda. Gunakan metode sederhana seperti "keep, donate, throw away" untuk menentukan apa yang perlu disimpan.
2.Prioritaskan Kebutuhan Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Fokus pada barang atau kegiatan yang benar-benar memberikan nilai dalam hidup Anda.
3.Kurangi Distraksi Digital Tidak hanya barang fisik, distraksi digital seperti notifikasi media sosial juga bisa membuat pikiran penuh. Luangkan waktu untuk detox digital secara berkala.
4.Fokus pada Pengalaman Alihkan pengeluaran Anda dari barang-barang ke pengalaman, seperti perjalanan, kursus, atau hobi yang Anda sukai.
Hasil-hasil penelitian di jurnal ilmiah :
Hubungan antara Kebahagiaan dengan Pola Hidup Sederhana
Pola hidup sederhana atau minimalisme telah menjadi salah satu tren yang banyak diterapkan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Banyak penelitian menunjukkan bahwa hidup sederhana, yang fokus pada kebutuhan esensial dan mengurangi keinginan konsumtif, memiliki hubungan signifikan dengan peningkatan kebahagiaan. Berikut adalah tinjauan pustaka yang menguraikan hubungan ini dari berbagai perspektif:
Â
1. Pola Hidup Sederhana Mengurangi Stres dan Meningkatkan Kesejahteraan
*Penelitian oleh Kasser dan Sheldon (2002)
Sumber: Kasser, T., & Sheldon, K. M. (2002). What makes for a merry Christmas? Materialism, happiness, and holiday spirit. Journal of Happiness Studies, 3(4), 313-329.
Temuan: Penelitian ini menemukan bahwa pola hidup sederhana yang mengutamakan hubungan interpersonal dan pengalaman non-material memberikan kebahagiaan yang lebih mendalam dibandingkan dengan orientasi materialistis. Penekanan pada hubungan dan pengalaman non-material secara signifikan mengurangi stres dan kecemasan.
*Brown dan Kasser (2005)
Sumber: Brown, K. W., & Kasser, T. (2005). Are psychological and ecological well-being compatible? The role of values, mindfulness, and lifestyle. Social Indicators Research, 74(2), 349-368.
Temuan: Gaya hidup sederhana yang mengurangi fokus pada materialisme meningkatkan mindfulness, yang kemudian berkontribusi pada kesehatan mental dan kesejahteraan psikologis.
Â
2. Pola Hidup Sederhana Mengarah pada Kepuasan Hidup
*Penelitian oleh Di Tella et al. (2003)
Sumber: Di Tella, R., MacCulloch, R. J., & Oswald, A. J. (2003). The macroeconomics of happiness. Review of Economics and Statistics, 85(4), 809-827.
Temuan: Dalam masyarakat yang terlalu konsumtif, individu sering merasa terjebak dalam siklus keinginan untuk memiliki lebih banyak barang. Penelitian ini menunjukkan bahwa pola hidup sederhana mengurangi keinginan ini, yang berujung pada kepuasan hidup yang lebih besar.
*Penelitian oleh Howell et al. (2013)
Sumber: Howell, R. T., Dopko, R. L., Passmore, H. A., & Buro, K. (2013). Nature connectedness: Associations with well-being and mindfulness. Personality and Individual Differences, 51(2), 166-171.
Temuan: Hidup sederhana, terutama yang melibatkan koneksi dengan alam, meningkatkan perasaan puas terhadap kehidupan. Hal ini terjadi karena pola hidup sederhana memungkinkan individu untuk lebih terhubung dengan nilai-nilai intrinsik, seperti hubungan sosial dan kesadaran lingkungan.
Â
3. Pola Hidup Sederhana Meningkatkan Hubungan Sosial
*Penelitian oleh Csikszentmihalyi (1990)
Sumber: Csikszentmihalyi, M. (1990). Flow: The psychology of optimal experience. Harper & Row.
Temuan: Dalam bukunya, Csikszentmihalyi menjelaskan bahwa kebahagiaan datang dari keterlibatan dalam aktivitas yang bermakna, bukan dari kepemilikan barang. Hidup sederhana memungkinkan individu untuk fokus pada hubungan sosial yang berkualitas, yang berkontribusi langsung pada kebahagiaan.
*Penelitian oleh Ahuvia dan Friedman (1998)
Sumber: Ahuvia, A. C., & Friedman, D. C. (1998). Income, consumption, and subjective well-being: Toward a composite macromarketing model. Journal of Macromarketing, 18(2), 153-168.
Temuan: Pola hidup sederhana memungkinkan lebih banyak waktu untuk membangun hubungan sosial yang bermakna. Ini memberikan efek positif pada kesejahteraan emosional dan kebahagiaan.
Â
4. Minimalisme dan Kebahagiaan: Perspektif Modern
*Penelitian oleh Millburn dan Nicodemus (2014)
Sumber: Millburn, J. F., & Nicodemus, R. (2014). Everything that remains: A memoir by the minimalists. Asymmetrical Press.
Temuan: Dalam buku ini, kedua penulis menunjukkan bagaimana pola hidup minimalis membantu mereka mengurangi stres, membangun kehidupan yang lebih terfokus, dan mencapai kebahagiaan sejati dengan memperhatikan hal-hal yang benar-benar penting.
*Penelitian oleh Etzioni (1998)
Sumber: Etzioni, A. (1998). Voluntary simplicity: Characterization, select psychological implications, and societal consequences. Journal of Economic Psychology, 19(5), 619-643.
Temuan: Gaya hidup sederhana yang dipilih secara sukarela membantu individu menemukan kebahagiaan dengan mengalihkan fokus dari barang material ke pengalaman hidup yang bermakna.
Â
Kesimpulan
Pola hidup sederhana memberikan banyak manfaat, baik secara psikologis, sosial, maupun emosional. Penelitian menunjukkan bahwa dengan mengurangi ketergantungan pada materi, individu dapat meningkatkan kualitas hubungan sosial, kepuasan hidup, dan mindfulness. Tren ini semakin relevan di tengah tekanan dunia modern yang mengutamakan konsumerisme. Untuk masyarakat Indonesia, gaya hidup sederhana dapat menjadi solusi untuk mencapai kebahagiaan dengan cara yang lebih bermakna dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H