Mohon tunggu...
khusnul ashar
khusnul ashar Mohon Tunggu... Editor - ordinary people

Lahir di Lamongan, sekarang tinggal di Malang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Generasi Sandwich dan Tren Kehidupan Modern : Apakah Masa Depan Lebih Baik ?

29 November 2024   10:12 Diperbarui: 29 November 2024   10:12 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia yang terus berubah, istilah Generasi Sandwich semakin sering muncul dalam diskusi tentang tekanan hidup modern. Generasi ini berada di antara dua tanggung jawab besar: mendukung orang tua yang sudah lanjut usia dan merawat anak-anak mereka sendiri. Kondisi ini menciptakan beban fisik, emosional, dan finansial yang tidak kecil, terutama di era di mana biaya hidup terus meningkat.

Lalu, apa yang membuat fenomena ini begitu menonjol di zaman sekarang? Apakah tren kehidupan modern memberikan solusi atau malah memperparah situasi? Mari kita telaah lebih dalam.

Apa Itu Generasi Sandwich?
Istilah Generasi Sandwich pertama kali diperkenalkan pada 1980-an oleh Dorothy A. Miller, seorang pekerja sosial. Istilah ini merujuk pada orang dewasa yang merasa "terjepit" antara kebutuhan generasi yang lebih tua (orang tua mereka) dan generasi yang lebih muda (anak-anak mereka). Fenomena ini semakin relevan karena perubahan demografi dan gaya hidup yang membuat banyak individu berperan ganda sebagai pengasuh.

Karakteristik utama Generasi Sandwich:

Tanggung Jawab Ganda: Mereka tidak hanya mendukung finansial, tetapi juga memberikan perawatan fisik dan emosional kepada dua generasi.
Kelompok Usia: Biasanya berusia 30 hingga 50 tahun, meski ada juga yang lebih muda atau lebih tua.
Kesulitan Membagi Waktu: Kombinasi pekerjaan, keluarga, dan tanggung jawab perawatan sering kali membuat mereka kekurangan waktu untuk diri sendiri.
Data statistik mendukung tren ini. Sebagai contoh:

Di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, sekitar 47% orang dewasa berusia 40--59 tahun adalah bagian dari Generasi Sandwich.
Di Indonesia, fenomena ini juga marak karena tradisi keluarga besar yang kental, tetapi kini diperparah dengan biaya hidup yang terus meningkat.


Faktor Penyebab Kemunculan Generasi Sandwich
Beberapa tren utama yang berkontribusi pada munculnya Generasi Sandwich antara lain:

1. Peningkatan Usia Harapan Hidup
Dengan kemajuan medis, orang tua hidup lebih lama. Namun, masa tua mereka sering kali disertai penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, atau demensia yang membutuhkan perawatan jangka panjang.

2. Penundaan Pernikahan dan Memiliki Anak
Tren menikah dan memiliki anak pada usia yang lebih tua menyebabkan generasi ini harus merawat anak-anak yang masih kecil sekaligus mendukung orang tua yang sudah lanjut usia.

3. Biaya Hidup yang Tinggi
Kenaikan biaya pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan sehari-hari membuat tekanan finansial semakin besar. Generasi Sandwich harus membagi sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan dua generasi yang bergantung pada mereka.

4. Berkurangnya Dukungan Sosial Tradisional
Dahulu, tanggung jawab perawatan sering dibagi di antara anggota keluarga besar. Namun, dengan urbanisasi dan gaya hidup modern, keluarga inti menjadi pusat tanggung jawab, sehingga beban terasa lebih berat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun