Mohon tunggu...
khusnul ashar
khusnul ashar Mohon Tunggu... Editor - ordinary people

Lahir di Lamongan, sekarang tinggal di Malang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mimpi Masa Remaja Lenyap Setelah Menikah?

14 Juni 2023   05:22 Diperbarui: 14 Juni 2023   05:38 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mimpi masa remaja yang lenyap setelah menikah bukanlah akhir dari segalanya. Perubahan ini merupakan bagian alami dari perjalanan hidup. Dengan sikap positif, komunikasi yang baik, dan komitmen yang kuat, seseorang dapat menemukan kebahagiaan dan membangun kehidupan yang memuaskan meskipun mimpi-mimpi masa remaja telah berubah.

Beberapa cara menghadapi perubahan dan mengejar impian setelah mimpi masa remaja lenyap setelah menikah antara lain :

1.Refleksi dan penyesuaian diri: Pertama-tama, penting untuk merenung dan menerima kenyataan bahwa impian masa remaja mungkin telah berubah atau tergantikan setelah menikah. Mengakui perubahan ini adalah langkah pertama dalam menghadapi perubahan dan menyesuaikan diri dengan situasi saat ini. Perhatikan impian-impian baru yang mungkin muncul seiring perkembangan kehidupan pernikahan.

2.Komunikasi dengan pasangan: Berbicaralah dengan pasangan tentang perubahan yang dirasakan dan impian-impian yang mungkin telah berubah. Jalin komunikasi yang terbuka dan jujur untuk saling memahami dan mencari solusi bersama. Diskusikan harapan dan impian baru yang ingin dicapai sebagai pasangan. Dengan saling mendukung dan bekerja sama, Anda dapat menemukan cara untuk mengejar impian dan mencapai kebahagiaan bersama.

3.Mengembangkan impian dan tujuan bersama: Identifikasi tujuan dan impian baru yang dapat diperjuangkan bersama pasangan. Ini dapat mencakup rencana finansial jangka panjang, perjalanan keluarga, proyek rumah tangga, atau bahkan bisnis bersama. Dengan memiliki tujuan bersama, Anda dapat merencanakan langkah-langkah yang konkret untuk mencapai impian tersebut dan membangun koneksi yang lebih baik dalam dalam pernikahan.

4.Mengatur prioritas dan pengaturan waktu yang bijaksana: Menikah dan memiliki tanggung jawab keluarga baru membutuhkan pengaturan prioritas yang lebih baik. Evaluasi dan atur prioritas Anda, termasuk waktu dan energi yang dialokasikan untuk mencapai impian dan tujuan pribadi. Dengan mengatur waktu secara bijaksana, Anda dapat menemukan keseimbangan antara mengurus keluarga dan mengejar impian pribadi.

5.Menjaga koneksi dengan diri sendiri: Meskipun menikah, penting untuk menjaga koneksi dengan diri sendiri dan minat pribadi. Temukan waktu untuk melakukan hobi, minat, atau aspirasi pribadi. Ini dapat melibatkan mengikuti pelatihan/kursus online/offline, bergabung dengan komunitas yang relevan ( keagamaan; hobby ), atau meluangkan waktu untuk diri sendiri. Dengan tetap terhubung dengan diri sendiri, Anda dapat menjaga semangat, kreativitas, dan kepuasan dalam kehidupan pernikahan.

6.Fleksibilitas dan adaptasi: Perubahan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Oleh karena itu, penting untuk tetap fleksibel dan terbuka terhadap perubahan impian dan tujuan hidup. Jadilah siap untuk mengeksplorasi peluang baru yang muncul dan menyesuaikan rencana jika diperlukan. Dengan sikap yang fleksibel, Anda dapat menemukan kesempatan yang tak terduga dan meraih kebahagiaan dalam perjalanan hidup Anda.

7.Pernikahan adalah ibadah. Sikapilah pernikahan sebagai lahan menanam amal kebaikan. Pasangan anda adalah karunia Illahi, terimalah dengan rasa syukur apapun adanya. Tidak ada manusia yang sempurna tanpa kekurangan termasuk diri kita sendiri. Yakinlah Allah tidak pernah zalim kepada manusia. Masalah yang timbul dalam rumah tangga, kesedihan yang timbul karenanya sikapilah dengan sabar dan tawakal. Kesusahan adalah penggugur dosa-dosa kita agar kita menjadi manusia yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun