Oleh : Khusnul Afifah
Â
Pada Tanggal 20 sampai 28 oktober telah dilakasanakan Acara Pekan Kebudayaan Nasional di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indoseia yang bertema "Resonansi budaya Islam : Dari Ciputat untuk Dunia"
 Pekan Kebudayaan Nasional atau yang sering dikenal dengan singkatan PKN merupakan  agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pada acara PKN yang diselenggarakan di UIN Syarif, Mahasiswa PBSI mengkolaborasi PKN dengan pojok danarto yang bertajuk Taman Bacaan Danarto.
Taman Bacaan Danarto ini Merupakan Suatu Kegiatan yang dibentuk oleh Komunitas Danarto yang Bekerja Sama dengan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Di Taman Bacaan Danarto banyak sekali Novel, Naskah, dan Cerpen Karya Danarto.salah satunya yaitu cerpen tentang "Dinding Waktu" yang diterbitkan pertama kali pada 21 januari 1990. Â Mulai dengan cerpen yang mengisahkan yang mengisahkan tentang taruhan yang dilakukan oleh para penonton perang untuk menjagoi tentara pilihan mereka. Mulai dari para pedagang, pengusaha, konglomerat, para pangeran, raja, bahkan ratu. Dalam cerpen ini juga mengisahkan tentang suasana perang kala itu, kericuhan serta kondisi di mana beberapa wartawan serta penonton perang turut melihat langsung perang itu dari dekat. Di mana pada suatu ketika para wartawan mulai mewawancarai sebuah batu yang bisa berbicara. Yang mana batu itu ialah titisan seorang ibu yang sudah tidak mampu menahan sedih akibat ditinggalkan oleh anak-anaknya yang gugur dalam perang. Yang disusul dengan keinginan para wartawan untuk juga dijelmakan menjadi batu.
Menurut Penulis Kelebihan Cerpen ini adalah penggambaran suasananya yang cukup detail meski dengan penjelasan yang singkat. Danarto juga berhasil membuat cerpen dengan isi dan pembawaan yang unik yang jarang ditemui pada karya cerpen penulis lain. Meski demikian penulis merasa masih terdapat kekurangan dalam cerpen tersebut. Salah satunya adalah deskripsi pada awal cerita yang dibuat terlalu panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H