Sambal cumi siap dihidangkan ke dalam piring atau mangkuk. Untuk stok lauk bisa disimpan di wadah kedap udara ketika sambal sudah dingin dan dimasukkan ke dalam lemari pendingin.
*Durasi memasak sekitar 45 - 60 menit.
Sebagai pelengkap pada sambal cumi daun jeruk bisa juga menambahkan pete untuk semakin menggungah selera.
Tips agar sambal cumi bisa tahan lama dan tidak mudah basi yaitu dengan menumis bumbu halus hingga tanak. Ciri-ciri sambal yang sudah tanak adalah mengeluarkan minyak ketika ditumis.
Pada cumi asin, sebenarnya bisa saja cukup direndam dengan air panas sebelum diolah. Akan tetapi, agar berkurang rasa asin berlebihnya (mengurangi kadar garam), maka sebaiknya direbus terlebih dahulu dan dicuci hingga bersih.
Begitu pula pada cumi asin yang digoreng hingga setengah matang agar kandungan airnya berkurang serta bisa bertahan lebih lama saat disimpan untuk sewaktu-waktu akan dikonsumsi.
Satu lagi, keberadaan daun jeruk sebagai penggugah rasa. Akan tetapi, ada pula yang tidak suka atau phobia dengan daun jeruk bahkan ada teman penulis yang sama sekali tidak suka dengan segala hal yang ada embel-embelnya "jeruk". Hingga pada suatu waktu saat kami masak soto bersama, ia mengurungkan makan karena mengetahui di dalam kuah soto terdapat daun jeruk pula di bumbu halusnya. Okelah semua hanya soal selera. Hehe.
Kandungan Gizi
Cumi-cumi asin dibuat dari bahan cumi-cumi segar. Dikutip dari Radio Republik Indonesia (RRI, 25/06/2024), cumi-cumi asin mengandung protein, kalsium, kalium, magnesium, sodium, dan vitamin (A, B6, B12, C, E).
Selain sebagai sumber energi yang baik bagi tubuh, kandungan lemak tak jenuh (lemak baik) pada cumi-cumi juga berkhasiat menurunkan kolesterol LDL jahat sekaligus meningkatkan HDL baik.