Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Cara Orangtua Menyikapi Anak Introvert dan Ekstrovert

13 Mei 2024   20:09 Diperbarui: 19 Mei 2024   13:29 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak introvert dan ekstrovert | Sumber: depositphotos via grid.id

4. Memilah dan memilih lingkungan sosial yang tepat bagi anak. Tentunya didukung oleh lingkungan sehat dan stimulasi yang tepat. Pastikan pula anak aman dan bebas perundungan dari lingkungan sosialnya. Karena yang dikhawatirkan adalah anak cenderung menyimpan perasaan sendiri tanpa mau berbagi cerita sehingga berpengaruh pada psikologisnya.

5. Mengajarkan anak teknik menenangkan diri (relaksasi) pada situasi dan kondisi yang membuatnya tidak nyaman. Hargai keputusan dan pilihannya tanpa paksaan. Selanjutnya, beri dorongan semangat untuk mengubah "cara atau perilaku" pada kesempatan berikutnya. Yang terakhir adalah apresiasi pada anak, bisa berupa hadiah atau pujian.

*****

Perlunya kesadaran penuh orangtua bahwa tipe kepribadian anak memiliki keunikan masing-masing, tidak ada yang lebih baik atau lebih unggul. Keduanya sama-sama baik dan tidak bisa dibandingkan karena setiap anak memiliki cara berbeda dalam menghadapi situasi dan kondisi. Karena anak juga memungkinkan memiliki tipe kepribadian keduanya (ambivert) sekaligus dalam situasi dan kondisi yang berbeda pula.

Lihatlah capaian belajar anak baik dari sisi kognitif, emosional, sosial, psikologi, motorik, sensorik, dan sebagainya. Lihat pula minat dan bakat tanpa mengklaim bahwa sebaiknya ini dan itu karena anak itu unik memiliki watak khas versi masing-masing.

Jangan terlalu berkutat pada istilah introvert dan ekstrovert. Sebaiknya fokus pada upaya atau sikap orangtua dalam proses pengasuhan untuk keluar dari segala permasalahan yang tidak sejalan dengan milestone tumbuh kembang anak.

Selain itu, dengan memahami gaya belajar setiap anak akan memberi dampak positif bagi jiwa dan karakter bawaannya. Bagaimana cara anak bisa berteman tanpa saling menyakiti, tingkat kepercayaan diri dan fokus yang baik, cara berbicara yang sopan dan baik, cara berprestasi versi dirinya dan sebagainya.

Pentingnya orangtua memahami anak introvert dan ekstrovert agar anak juga memahami dirinya sendiri dan orang lain di sekitarnya dengan lebih baik.

"Pengembangan kepribadian seseorang di masa mendatang sangat erat kaitannya dengan pengalaman individu tersebut di masa kecil" (Carl Gustav Jung - Psikolog Swiss, Pencetus kelompok tipe kepribadian Introvert dan Ekstrovert).

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun