4. Memilah dan memilih lingkungan sosial yang tepat bagi anak. Tentunya didukung oleh lingkungan sehat dan stimulasi yang tepat. Pastikan pula anak aman dan bebas perundungan dari lingkungan sosialnya. Karena yang dikhawatirkan adalah anak cenderung menyimpan perasaan sendiri tanpa mau berbagi cerita sehingga berpengaruh pada psikologisnya.
5. Mengajarkan anak teknik menenangkan diri (relaksasi) pada situasi dan kondisi yang membuatnya tidak nyaman. Hargai keputusan dan pilihannya tanpa paksaan. Selanjutnya, beri dorongan semangat untuk mengubah "cara atau perilaku" pada kesempatan berikutnya. Yang terakhir adalah apresiasi pada anak, bisa berupa hadiah atau pujian.
*****
Perlunya kesadaran penuh orangtua bahwa tipe kepribadian anak memiliki keunikan masing-masing, tidak ada yang lebih baik atau lebih unggul. Keduanya sama-sama baik dan tidak bisa dibandingkan karena setiap anak memiliki cara berbeda dalam menghadapi situasi dan kondisi. Karena anak juga memungkinkan memiliki tipe kepribadian keduanya (ambivert) sekaligus dalam situasi dan kondisi yang berbeda pula.
Lihatlah capaian belajar anak baik dari sisi kognitif, emosional, sosial, psikologi, motorik, sensorik, dan sebagainya. Lihat pula minat dan bakat tanpa mengklaim bahwa sebaiknya ini dan itu karena anak itu unik memiliki watak khas versi masing-masing.
Jangan terlalu berkutat pada istilah introvert dan ekstrovert. Sebaiknya fokus pada upaya atau sikap orangtua dalam proses pengasuhan untuk keluar dari segala permasalahan yang tidak sejalan dengan milestone tumbuh kembang anak.
Selain itu, dengan memahami gaya belajar setiap anak akan memberi dampak positif bagi jiwa dan karakter bawaannya. Bagaimana cara anak bisa berteman tanpa saling menyakiti, tingkat kepercayaan diri dan fokus yang baik, cara berbicara yang sopan dan baik, cara berprestasi versi dirinya dan sebagainya.
Pentingnya orangtua memahami anak introvert dan ekstrovert agar anak juga memahami dirinya sendiri dan orang lain di sekitarnya dengan lebih baik.
"Pengembangan kepribadian seseorang di masa mendatang sangat erat kaitannya dengan pengalaman individu tersebut di masa kecil" (Carl Gustav Jung - Psikolog Swiss, Pencetus kelompok tipe kepribadian Introvert dan Ekstrovert).
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H