Mohon tunggu...
Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dan Pendidik

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Street Food Kalibata City: Sensasi Seru Jajan sambil Lihat Kereta Lewat

14 November 2023   23:06 Diperbarui: 15 Januari 2024   13:18 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana pedagang kaki lima di samping apartemen (dokpri)

Makanan, kudapan, dan minuman adalah tiga hal yang marak dijajakan sebagai jajanan jalanan atau jajanan kaki lima atau juga disebut street food oleh para penikmat makanan. Bahkan, tidak jarang para foodies sebutan untuk para penikmat makanan eksis dalam membuat konten tentang ulasan makanan, kudapan, atau minuman yang telah dinikmati. Konten tersebut diunggah melalui media sosial contohnya TikTok, Instagram, dan lain-lain. Yang pada akhirnya, tidak jarang ada satu atau beberapa tempat kuliner yang tiba-tiba viral.

Salah satu jajanan kaki lima tersebut adalah street food yang terletak di sebelah apartemen Kalibata City Jakarta Selatan. Beberapa hal yang membuat tempat ini viral adalah pengunjung yang selalu ramai, letaknya yang strategis di antara apartemen dan stasiun Duren Kalibata, serta yang paling utama menjamurnya jajanan kekinian yang dijajakan. Contoh jajanan kekinian yang bisa kita temui adalah kue moci, mille crepes, crab stick, aneka eskrim, es semangka India, dan masih banyak lagi.

Ada lagi satu camilan yang baru-baru ini viral adalah tahu walik bumbu chili oil yang lagi ngetren. Kuliner khas Bandung ini laris manis di semua kalangan karena bisa untuk lauk atau sekadar teman ngemil di sore hingga malam hari. Jika tidak suka pedas, bumbu bisa dipisah. Jika ingin varian sambal selain chili oil, ada juga sambal rujak.

Sebenarnya ada juga pusat jajanan kaki lima Kalibata di depan Taman Makan Pahlawan Nasional Kalibata. Bedanya, kalau tempat ini memiliki area lebih luas sehingga lebih leluasa makan di tempat karena tersedia kursi dan meja. Namun, kalau yang street food Kalibata City tempatnya terbatas dan tepat berada di samping rel sehingga pengunjung bisa jajan sambil melihat KRL atau kereta barang yang lewat pada jam tertentu. Tidak jarang dijumpai anak-anak bersama orang tua menikmati jajanan sambil lesehan sembari menunggu kedatangan kereta silih berganti yang ditandai dengan deru klakson yang khas. Bisa juga menikmati semilir angin di malam hari dan mengamati kesibukan jalanan yang berlangsung di sekitar.

Sekadar informasi, bahwa jajanan kaki lima ini ramai di malam hari. Adapun pagi hari masih bisa ditemui segelintir pedagang tapi tidak sebanyak saat malam hari. Pada pagi hari bisa kita temui pedagang sayur yang mangkal di tepi jalan. Ada juga penjual kue basah, kue apang, pecel, bubur ayam, bubur kacang hijau, aneka gorengan, minuman jeruk hangat, makanan padang, ketoprak, ketupat sayur, nasi uduk, dan menu khas pagi lainnya.

Pintu 1 Apartemen Kalibata City di pagi hari (dokpri)
Pintu 1 Apartemen Kalibata City di pagi hari (dokpri)

Menjelang sore hari, kisaran pukul 17.00 WIB satu per satu pedagang bermunculan mendorong gerobak masing-masing menuju ke tepi jalan dan mengular sepanjang jalan di samping pintu (gate) 1 apartemen sebelah timur. Semakin malam aktivitas jalan semakin padat karena sisi seberang jalan juga dimanfaatkan untuk tempat parkir motor. Sehingga pengendara motor dan pejalan kaki berbagi jalan ditambah lagi kalau ada mobil yang melintas maka semakin sesak. Untung ada pak ogah penjaga parkiran yang merangkap tugas sebagai pengatur jalan.

Beberapa kemasan bekas minuman di bawah pohon kamboja di samping rel kereta (dokpri)
Beberapa kemasan bekas minuman di bawah pohon kamboja di samping rel kereta (dokpri)

Pada tengah malam kisaran pukul 23.00-24.00 WIB para pedagang mengukuti gerobak dagangnya untuk pulang. Ada pedagang yang sembari menjumputi sampah secara swadaya. Ada juga yang meninggalkan sampah begitu saja terutama para oknum penikmat kuliner karena masih banyak ditemukan bekas kemasan makanan dan minuman yang tercecer di area taman samping rel yang ditumbuhi pohon kamboja.

Pengunjung sudah kenyang, hemat, dan puas jajan namun bukan berarti melupakan sampah begitu saja. Memang sudah ada petugas kebersihan yang rutin setiap pagi menyapu dan membersihkan sampah yang ada di sekitar jalan dan taman. Namun, ada baiknya para penikmat kuliner diharapkan pula memiliki kesadaran diri untuk membuang sampah pada tempatnya. Dari sini kita belajar, hidup tidak melulu tentang makanan dan hiburan tapi juga harus dibarengi dengan kesadaran lingkungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun