Tebet Eco Park (TEP) yang dahulu bernama Taman Tebet atau Taman Honda adalah sebuah taman yang terletak di Tebet, Jakarta Selatan, Jakarta, Indonesia. TEP merupakan ruang terbuka hijau yang telah direvitalisasi. Revitalisasi ini mewujudkan ruang publik yang mengemban fungsi rekreatif dan edukatif dengan semangat kolaborasi berbagai pihak. Taman ini dikelola oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta.
Dikutip dari laman tebetecopark.id, terdapat 8 zona TEP. Salah satunya yang menjadi daya tarik para orang tua adalah zona Children Playground. Zona ini merupakan area bermain anak-anak untuk melatih kemampuan sensorik dan motorik. Terdapat wahana bermain meliputi jungkat-jungkit, trampolin besar dan kecil, perosotan rumah, perosotan terowongan tertutup, perosotan tinggi, perosotan buaya, poin panjat, area bermain pasir, titian balok, dan masih banyak lagi.
Jarak rumah dengan TEP yang lumayan dekat, menjadikan TEP rujukan saya untuk aktivitas outdoor si kecil. Frekuensi kunjungan saya dan si kecil ke TEP bisa dibilang sangat sering kisaran 1-2 bulan sekali kami ke sana.
Pada suatu momen, si kecil yang berusia 3,5 tahun tiba-tiba meminta izin saya untuk membawa sepeda Balance Bike-nya di TEP. Balance Bike  (sepeda keseimbangan) adalah sepeda tanpa pedal yang digerakkan dengan cara mendorong kaki ke tanah dan digunakan untuk melatih anak menyeimbangkan badan.
Permintaan si kecil tanpa pikir panjang saya izinkan. Hemat saya, toh selama ini jika berkunjung ke TEP banyak ditemui pengunjung yang membawa sepeda. Benar saja, setiap momen saya beberapa kali kunjungan menenteng kadang menuntun sepeda balance bike si kecil melewati pintu masuk setelah scan barcode tidak ada petugas yang mengingatkan. Pertanda jika hal yang saya lakukan lumrah dan tidak masalah.
Dari sekian banyak larangan yang wajib dipatuhi oleh pengunjung diantaranya pengunjung tidak boleh menaiki sepeda di seluruh area taman. Sepeda hanya boleh dituntun dan tidak boleh dinaiki. TEP menyediakan beberapa titik parkir sepeda apabila pengunjung sejenak ingin berjalan-jalan tanpa menuntun sepedanya.
Dalam hal fungsi, saya mengibaratkan balance bike sama seperti stroller, sebagai sarana yang membantu dan mempermudah para orang tua tanpa menggendong buah hati (bayi atau balita) di saat beraktivitas di taman. Perbedaannya, balance bike  umumnya dinaiki sendiri oleh anak yang berusia kisaran usia 2 - 5 tahun. Dengan demikian, balance bike  masuk kategori sepeda yang tidak boleh dinaiki saat melintasi jembatan penghubung taman 1 dan 2.
Jika balance bike tidak dinaiki, bisa menggunakan tangga darurat yang ada di taman sebelah utara dan selatan agar waktu tempuh singkat dan tidak kelelahan saat menyeberangi jembatan ikonik tersebut.
Sejauh ini tidak ada petugas yang mengingatkan saya ketika menemani si kecil melaju bersepeda ria berkeliling taman. Bukan karena petugasnya lengah. Bahkan taman ini dijaga dan diawasi selama 24 jam. Sejauh pengalaman saya berkali-kali mengunjungi TEP, petugas begitu jeli memperingatkan pengunjung yang tidak mematuhi aturan selama di taman.
Sebagai pengunjung yang pro dengan petugas, saya memiliki 6 tips aman dan nyaman naik Balance Bike untuk anak, diantaranya :