ISPA) merupakan infeksi akut yang menyerang satu komponen saluran pernapasan terutama pernapasan bagian atas meliputi hidung, sinus, faring, dan laring. Infeksi ini dapat menimbulkan sejumlah gejala seperti batuk, pilek, dan demam. Virus yang menyebabkan ISPA, antara lain Rhinovirus yang menjadi penyebab flu, Pneumokokus yang menyebabkan pneumonia, serta Adenovirus yang menyebabkan bronchitis, sedangkan bakteri yang menyebabkan ISPA, yaitu Steptococcus, Haemophilius, serta Staphylococcus Aureus.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Pada Agustus hingga September 2023, kasus penyakit ISPA di Indonesia menjadi pemberitaan utama di berbagai media. Indonesia dihadapkan pada kasus ISPA akibat dari polusi udara dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per Agustus 2023, peningkatan kasus ISPA di DKI Jakarta imbas kualitas udara yang buruk mencapai 100 ribu kasus per bulan, sedangkan akhir-akhir ini di Kalimantan dan Sumatera lonjakan ISPA akibat karhutla.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Tabiun Huda menyampaikan kasus ISPA hingga September 2023 sebanyak 6.312 kasus. Namun sejak 14 Oktober 2023, ungkap dia, jumlah penderita ISPA mencapai 158 kasus. Penurunan kasus tersebut lantaran adanya hujan pada beberapa hari ke belakang sehingga kabut asap akibat karhutla juga berkurang dan mulai mereda.
Musim Hujan Segera Datang
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut Indonesia memasuki pancaroba atau peralihan musim hujan ke musim kemarau pada Maret, April, Mei 2023. Sedangkan prakiraan musim pancaroba berikutnya diperkirakan terjadi mulai Oktober 2023 atau menjelang akhir tahun nanti.
Penyebab ISPA pada musim kemarau ini adalah imbas dari kemarau panjang yang mengakibatkan kelembaban udara yang kering sehingga terjadi perubahan suhu udara dan debu berterbangan. Sedangkan, penyakit yang terkait dengan sistem pernapasan disebut pula banyak terjadi saat musim hujan tiba.
Para pakar kesehatan memperingatkan, peningkatan jumlah partikel air di udara membuat orang berisiko dua kali lipat terkena berbagai infeksi yang ditularkan melalui udara. Hal ini disebabkan kandungan air yang tinggi di udara memungkinkan berbagai mikroorganisme berbahaya berkembang biak lebih cepat daripada di iklim yang lebih hangat dan lebih kering. Salah satu penyakit yang sering terjadi di musim hujan adalah terkait dengan sistem pernapasan.
Timbulnya kasus ISPA belum tentu diakibatkan oleh faktor polusi udara saja. Faktor lain, seperti ketahanan tubuh manusia, kondisi lingkungan, dan penyebaran virus ataupun jamur juga menjadi faktor yang dapat menyebabkan timbulnya ISPA.
Musim hujan memang menyebabkan risiko serangan penyakit ISPA semakin besar, karena musim hujan kerap membuat daya tahan tubuh menurun. Ketika daya tahan tubuh melemah, virus dan bakteri penyebab penyakit pun lebih mudah menjangkiti tubuh Anda. Hal ini diperburuk oleh pola hidup yang kurang sehat.
Dengan demikian, pentingnya meminimalisasi jalur masuk partikel tak dikenal seperti virus dan bakteri yang masuk melalui saluran pernapasan dengan penggunaan masker diimbangi dengan mengurangi aktivitas di luar rumah.