Mohon tunggu...
khusnul imroatulfajriyah
khusnul imroatulfajriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca, menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggali Potensi Seni Melalui Seni Gerak Tari pada Anak Usia Dini

15 Juni 2023   21:46 Diperbarui: 15 Juni 2023   21:57 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seni tari merupakan bagian dari warisan budaya indonesia itu harus dikembangkan dan dipelihara selaras dengan masyrakat ini selalu berubah. Menurut John Martin mengemukakan bahwa subtansi baku dari tari adalah gerak. Selain itu, bahwa gerak adalah pengalaman fisik yang paling elementer dari kehidupan seseorang manusia. (Yogyakarta: Gava Media, 2016).

Seni gerak tari itu adalah salah satu bagian bentuk seni yang melibatkan ekspresi tubuh dan gerakan yang terkoordinasi dengan ritme musik. Anak pada usia dini ini memiliki tingkat pemahaman yang tinggi dan dapat menyerap informasi dan keterampilan dengan cepat. Tari memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi dan mengembangkan potensi arsitik mereka dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Dalam setiap gerakan tubuh yang diatur secara hati-hati, tari dapat mengungkapkan emosi, menceritakan cerita, dan menggali potensi seni yang mendalam. Melalui kombinasi keanggunan, ekspresi, dan kreativitas, seni gerak tari membuka pintu menuju dunia imajinasi dan pengalaman estetika yang tak terbatas.

Pendidikan seni tari sejak dini adalah proses atau usaha yang mengajarkan anak untuk memimpin dan menafsirkan gerakan tubuh, memanipulasi gerakan objek dan tumbuh keharmonisan antara tubuh dan pikiran. Pendidikan tari sejak dini dapat menekankan pada gerak, keharmonisan gerak, mengontrol gerak motorik kasar ataupun motorik halus yang dapat mengembangkan kecerdasan anak.

Gerakan dalam tarian akan membantu perkembangan dan pola fisik gerakan anak dan saat mereka melakukan latihan menari bersama teman-temannya, diharapkan dapat membantu mengembangkan keterampilan sosial, mengatur emosi, meningkatkan kemampuan berpikir dan lain-lain.

Keterampilan balita selalu berubah-ubah. Kegiatan geraak tersebut berlangsung sesuai dengaan perkembangan fisik dan mental anak, apa yang mereka lakukan sangat berbeda dan menarik, terutama olahraga apa yang mereka lakukan sehubungan dengan dunia game. Dalam permainan anak-anak membuat gerakan kreatif yang mengekspresikan berbagai hal ekspresi dengan karakter bergerak. Ekspresi gejala gerakan terkait melibatkan tubuh, pikiran dan jiwa (rasa), ekspresi disfungsional dan komunikasi diri.

Pada dasarnya perkembangan anak dalam empat tahun pertama adalah masa pertumbuhan yang paling kritis. Hal tersebut bukan saja menyangkut pertumbuhan fisik, melainkan pengembangan kepribadiannya pun mulai terlihat. Untuk itu salah satu media yang bisa dipakai untuk memperkaya perkembangan mental anak adalah melalui pendidikan seni. Belajar melalui rangsangan seni yang dapat memicu tingkat kecerdasan pada anak. Oleh karena itu, kecerdesaan seni ikut mempengaruhi perkembangan emosi, spiritual, dan kebudayaan lebih dari kecerdasan lainnya.

Berikut  beberapa manfaat yang dapat diperoleh anak usia dini dari menggali potensi seni melalui seni tari:

 1. Ekspresi diri dan kreativitas: Seni  tari memungkinkan anak mengekspresikan diri  dengan cara yang unik dan berbeda. Mereka dapat mengekspresikan emosi, perasaan,  dan imajinasi mereka melalui gerakan tubuh yang indah. Ini membantu mereka  mengembangkan kreativitas mereka dan memberi mereka ruang untuk kebebasan berekspresi.

 2. Keterampilan motorik dan koordinasi: Melalui seni gerak tari, anak dapat mengembangkan keterampilan motorik halus dan motorik kasarnya. Gerakan tarian yang terkoordinasi membutuhkan kontrol otot, keseimbangan, dan kekuatan tubuh yang baik. Latihan gerakan tari yang konsisten dapat  meningkatkan keterampilan motorik mereka.

 3. Kesadaran  dan pengendalian tubuh: Seni tari juga membantu anak mengembangkan kesadaran tubuhnya. Siswa belajar mengenali bagian tubuhnya dan mengendalikannya untuk mengkoordinasikan gerakan tarian. Ini memperkuat koneksi pikiran-tubuh dan  membantu mereka memahami kemampuan dan keterbatasan fisik mereka.

 4. Kerjasama dan Kolaborasi:  Seni gerak tari sering kali melibatkan kerjasama tim. Anak-anak belajar bekerja sama untuk  mengembangkan gerakan tarian yang terkoordinasi. Mereka belajar menghargai dan menghormati kontribusi setiap anggota kelompok, mengembangkan keterampilan mendengarkan dan belajar  bekerja sebagai tim. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial yang penting dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun