Mohon tunggu...
Khusnul Khotimah
Khusnul Khotimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi S1 Biologi Universitas Diponegoro

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN Tematik UNDIP Optimalkan Tanaman Kayu Putih di KHDTK Wanadipa UNDIP melalui Pembuatan Produk Hand Cream Berbasis Minyak Atsiri

24 Februari 2024   08:21 Diperbarui: 24 Februari 2024   08:35 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk Hand Cream Minyak Atsiri sebagai Pelembab Kulit sekaligus Pengusir Nyamuk (Dokumentasi Pribadi, 2024)

Tanaman kayu putih merupakan salah satu jenis tanaman yang melimpah di KHDTK Wanadipa UNDIP. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan oleh mahasiswa KKN tahun sebelumnya, terdapat 250 batang pohon kayu putih yang berada di lokasi tersebut. Jumlah ini nantinya masih dapat bertambah karena adanya kegiatan pembenihan, stek, serta penanaman 500 bibit kayu putih di KHDTK Wanadipa UNDIP.

Tanaman kayu putih juga merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri. Minyak atsiri sendiri merupakan senyawa yang umumnya berwujud cair, mudah menguap, memiliki aroma yang khas, terdiri dari senyawa-senyawa organik, dan tidak larut di dalam air. Minyak atsiri kayu putih dapat dihasilkan melalui proses penyulingan daun, bunga, kayu, akar, maupun bagian lainnya. Minyak tersebut mengandung berbagai senyawa kimia, di antaranya adalah sineol, terpineol, dan valerat. Kandungan yang terdapat dalam minyak atsiri tersebut dapat dimanfaatkan untuk pembuatan berbagai produk yang bernilai ekonomis.

Khusnul Khotimah, salah satu Mahasiswa KKN Tematik KHDTK Wanadipa UNDIP 2024, telah mengoptimalkan kandungan dalam minyak kayu putih tersebut untuk dijadikan produk berupa hand cream yang memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai pelembab kulit dan pengusir nyamuk. Pemanfaatan minyak kayu putih sebagai pelembab kulit karena sifatnya yang mampu mencegah infeksi bakteri, jamur maupun virus serta dapat menghaluskan dan melembutkan kulit. Sementara itu, sebagai pengusir nyamuk minyak atsiri kayu putih yang dipadukan dengan lavender memiliki aroma yang tidak disukai oleh nyamuk. Namun, penggunaan minyak kayu putih secara langsung akan kurang efektif untuk mengusir nyamuk karena sifat minyak atsiri yang mudah menguap, sehingga perlu adanya perubahan konsistensi, yaitu salah satunya sebagai krim. Bentuk tersebut juga lebih efisien karena lebih mudah dibawa dan diaplikasikan pada kulit.

Penulis Bersama dengan Produk yang Telah Dibuat (Dokumentasi Pribadi, 2024)
Penulis Bersama dengan Produk yang Telah Dibuat (Dokumentasi Pribadi, 2024)

Produk hand cream ini juga menjadi salah satu solusi dari ancaman faktor cuaca di Indonesia. Adanya musim hujan dan kemarau akan menciptakan lingkungan yang panas dan lembab. Keadaan tersebut dapat memicu kulit kering serta merupakan tempat tinggal yang paling disukai oleh nyamuk.

Cara pembuatan hand cream ini cukup sederhana, yaitu tanaman kayu putih disuling terlebih dahulu untuk memperoleh minyak atsiri. Selanjutnya, beeswax, cocoa butter, dan Lexemul CS 20 dilelehkan pada suhu 70C, kemudian diaduk hingga homogen. Selanjutnya, virgin coconut oil yang telah dipanaskan pada suhu yang sama ditambahkan, lalu diaduk hingga homogen. Selanjutnya, propylene glycol dan aquades dipanaskan pada suhu yang sama, kemudian ditambahkan pada campuran yang sebelumnya telah dibuat. Selanjutnya, ditambahkan phenoxyethanol, kemudian diaduk hingga merata. Minyak atsiri kayu putih 1% ditambahkan, kemudian diaduk kembali.

Produk hand cream yang telah dibuat, kemudian dikemas ke dalam tube fliptop berukuran 60 ml. Pada kemasan tersebut ditambahkan label yang berisi informasi terkait dengan produk. Selanjutnya, produk hand cream tersebut dan seluruh produk yang telah dibuat oleh mahasiswa KKN Tematik KHDTK Wanadipa UNDIP 2024 ditampilkan dalam kegiatan expo yang dihadiri oleh Warga RW 05, Desa Mluweh, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang yang tergabung dalam Kelompok Tani KHDTK Wanadipa UNDIP.

"Berdikari Ekonomi, Bersama Minyak Atsiri"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun