Mohon tunggu...
Khusniyatul Wahyuni
Khusniyatul Wahyuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Pengembangan Produk Olahan Bambu untuk Memenuhi Ekspektasi Pasar Internasional

10 November 2023   20:10 Diperbarui: 10 November 2023   20:11 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persaingan usaha kecil menengah di daerah saat ini semakin ketat. Semua pengusaha kecil berlomba-lomba untuk menciptakan produk-produk yang sangat inovatif. Oleh karena itu,  berdampak pada banyaknya hambatan perdagangan yaitu adanya perdagangan bebas, dan longgar dan sistem komunikasi dan globalisasi yang terintegrasi, sehingga memunculkan pasar yang kompetitif. Pemerintah dapat membantu dengan  melakukan pengoptimalan potensi ekonomi daerah melalui pendekatan pengembangan potensi komoditi lokal unggulan di daerah tersebut.

Di Jawa Timur, tepatnya terletak di Kecamatan wagir merupakan bagian tengah utara di Kabupaten Malang dimana berbatasan langsung dengan Kota Malang, Kabupaten Blitar, Kecamatan Pakisaji dan Kecamatan Petungsewu dimana merupakan salah satu kecamatan yang memiliki Sumber Daya Alam yang dapat dilihat pada desa Petungsewu dan Pandanrejo yang memiliki potensi bambu. Bambu merupakan sebuah tanaman yang memiliki manfaat yang sangat banyak dan menjanjikan apabila diolah karena mampu dijadikan berbagai macam inovasi, bambu bukan hanya bisa dijadikan barang tetapi tumbuhan bambu juga bisa digunakan sebagai tempat wisata atau cagar alam. 

Dalam mengembangkan produk tentunya diperlukan strategi yang tepat sasaran agar dapat tumbuh, berinovasi, bertahan, dan mampu bersaing dalam pasar. Tentunya analisis SWOT juga diperlukan baik sebagai penyusunan rencana yang akan dilakukan untuk mempengaruhi keputusaan keuangan, branding, strategi pemasaran ataupun diversifikasi produk.  SWOT analisis terdiri dari empat unsur utama yaitu Strengths (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman). 

dok. pribadiPenelitian yang dilakukan ini akan menggunakan produk bambu pada Desa Petungsewu dan Pandanrejo untuk dikembangkan. Setelah dilakukan analisis SWOT dapat mengetahui keunggulan produk yang dapat dikatakan memiliki banyak fungsi apalagi dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya itu perilaku target konsumen juga dapat diketahui seperti halnya ibu rumah tangga. Setelah itu dapat menentukan strategi branding yang akan dioptimalisasikan nantinya pada platform media sosial. Akhir dari penelitian yang telah dilakukan pada Desa Petungsewu dan Pandanrejo menghasilkan satu metode yaitu ekspektasi pasar internasional dimana metode tersebut paling cocok diterapkan oleh produsen untuk mengembangkan kualitas produk bambu yang menjadi potensi pada desa tersebut. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun