Mohon tunggu...
Khusnil Mubarok
Khusnil Mubarok Mohon Tunggu... -

Komentar Anda Merupakan Semangat Dan Penghormatan Yang Sangat Berharga Bagi Kami

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Cinta dalam Matematika (Love Poem in Mathematics)

26 November 2014   22:07 Diperbarui: 4 April 2017   17:09 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Matematika dalam Puisi Cinta

[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Matematika dalam Puisi Cinta"][/caption] sebuah kata-kata dari yang mencinta untuk yang dicinta. tak ingin kehilangan cInta dari yang dicinta. hampir dan mendekati kehilangan 1/2 jiwanya bila dia tak lagi mencinta. berharap invers dari fungsi yang mencinta adalah sama besar dengan fungsi yang dicinta. agar tak ada diferensial yang menyebabkan perubahan fungsi dalam jalinan cinta. tapi bila ilmu kalkulus terjadi dengan cinta yang telah terjalin lama. Yang mencinta  akan hanya bisa berkata: "cinta Apakah limit fungsi aljabar cintamu telah mendkati ¤ (tak terhingga). mungkin membagi cinta kita dengan pangkat tertinggi cintaku pun akan prcuma. karna aku merasa tak bisa bila dicnt hanya 1/2 hati. "baiknya cinta milikilah apa yang ingin kamu miliki . Kalikan dengan faktor yang tak mungkin menjadi temanku. Itu yang terbaik untuk hatimu dan fungsi dihatiku. Gottfried wilhelm pun tak akan bisa faham tentang diferensial dalam hatiku. awalnya berpangkat tinggi dengan harapan bisa memiliki Tapi kehilangan harapan sa'at fungsi itu < 0. Dari yang mencinta. untuk yang tercinta semoga selalu tersenyum pean disana. bahagia melewati semuanya..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun