Rantai Pasok Global atau Global Supply Chain merupakan proses yang melibatkan penyedia barang atau supplier dan konsumen dari negara-negara lain. Rantai pasok global mampu dengan mudah  menjangkau berbagai benua dan negara dengan tujuan mencari dan memasok barang maupun jasa. Saat ini banyak perusahaan ritel dan merek besar  menggunakan model bisnis outsourcing global untuk memproduksi barang-barang mereka di pabrik dan peternakan di seluruh dunia, khususnya dalam sektor garmen, alas kaki, pertanian, makanan, dan elektronik. Produksi barang-barang ini dilakukan melalui jaringan rantai pasokan global yang melibatkan perusahaan, pemasok, dan pekerja di berbagai benua. Rantai pasokan global sangat tergantung pada teknologi baru, liberalisasi perdagangan, mobilitas modal, biaya perdagangan dan transportasi yang lebih murah, serta peningkatan jaringan komunikasi global. Proses ini melibatkan serangkaian langkah dari produksi hingga penjualan produk, dimulai dari bahan mentah hingga mencapai tujuan akhir di toko atau gudang. Dalam tiga dekade terakhir, rantai pasokan global telah menjadi fenomena umum di berbagai sektor, dimana pekerjaan desain, pemasaran, dan penjualan umumnya dilakukan di negara-negara kaya, seperti Eropa, Amerika Utara dan Asia sementara produksi barang sebagian besar berlokasi di negara-negara berkembang Asia, Afrika,dan Amerika.
Rantai pasok global yang terjadi di Peru dan Kolombia mempunyai peran penting dalam ekonomi global. Pada tahap awal dalam rantai pasok ini, perusahaan pertanian di kedua negara dapat terlibat dalam produksi bahan baku seperti kopi, tekstil, atau produk pertanian lainnya. Selanjutnya, bahan baku tersebut mungkin mengalami proses pengolahan oleh peusahaan manufaktur, baik di negara asalnya maupun di negara lain yang terlibat dalam rantai pasok global. Proses ini mampu meningkatkan  kerjasama antar perusahaan dari berbagai negara untuk menghasilkan barang jadi.
Rantai pasok global di Peru dan Kolombia telah membuka peluang kerja yang lebih besar bagi perempuan, terutama dalam sektor ekspor pertanian non-tradisional seperti asparagus dan bunga potong. Meskipun demikian, kebijakan pemerintah yang bertujuan mendorong pertumbuhan sektor ini tidak selalu diimbangi dengan usaha untuk memastikan keselamatan dan kualitas pekerjaan. Sebagai contoh, reformasi ketenagakerjaan baru-baru ini di Peru dan Kolombia justru memperburuk kondisi kerja dan upah, sementara memastikan biaya yang lebih rendah dan meningkatkan fleksibilitas bagi pemberi kerja.
Pada tahun 1991, Amerika Serikat berupaya menghapus tarif impor asparagus untuk membuka pasar baru yang besar bagi sayuran premium, yang  didominasi oleh agro-eksportir. Langkah ini mampu memperluas peluang kerja bagi perempuan, terutama diwilayah pedesaan di Peru dan Kolombia, di mana pekerjaan bergaji lainnya jarang tersedia. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan sektor ekspor pertanian non-tradisional tidak selalu diiringi dengan upaya untuk menjamin keselamatan dan kualitas pekerjaan.
Dengan demikian, rantai pasok global di Peru dan Kolombia memiliki peran yang signifikan dalam ekonomi global, perdagangan internasional, dan keberlanjutan lingkungan.
Oleh : Khusna Safira TafrikhaniÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H