Mohon tunggu...
Khusna Ikhwanil Arifin
Khusna Ikhwanil Arifin Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN SMH Banten

Saya seorang mahasiswa UIN SMH Banten

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Isu Ekofeminisme di Banten Dampak Lingkungan terhadap Perempuan

14 Mei 2024   14:31 Diperbarui: 14 Mei 2024   21:25 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Banten, sebagai salah satu provinsi di Indonesia, memiliki berbagai isu lingkungan yang signifikan. Salah satu perspektif yang relevan untuk menganalisis isu-isu ini adalah ekofeminisme. Ekofeminisme mengeksplorasi hubungan antara eksploitasi lingkungan dan penindasan terhadap perempuan. Kesehatan dan Kesejahteraan Perempuan sering kali menjadi yang paling terkena dampak dari polusi air dan udara. Di beberapa daerah, air yang tercemar dari limbah industri mengancam kesehatan keluarga, yang biasanya ditangani oleh perempuan.

Akses terhadap Sumber Daya Alam: Perempuan sering kali memiliki peran utama dalam mengumpulkan air dan kayu bakar. Ketika sumber daya alam ini berkurang akibat deforestasi atau polusi, beban kerja perempuan meningkat. Keterlibatan dalam Gerakan Lingkungan juga banyak perempuan di Banten yang terlibat dalam gerakan lingkungan dan komunitas untuk melindungi sumber daya alam. Namun, partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan formal masih terbatas. Organisasi-organisasi perempuan di Banten mulai menyuarakan pentingnya perspektif gender dalam kebijakan lingkungan. Mereka menekankan bahwa solusi terhadap krisis lingkungan harus juga mempertimbangkan keadilan gender.

Salah satu contoh Studi Kasus Pencemaran di Teluk Banten teluk Banten adalah salah satu wilayah yang mengalami dampak lingkungan yang serius akibat aktivitas industri dan urbanisasi. Pencemaran di teluk ini tidak hanya mengancam ekosistem laut tetapi juga mempengaruhi mata pencaharian nelayan dan komunitas pesisir, yang sebagian besar anggotanya adalah perempuan. Penurunan kualitas air dan hasil tangkapan ikan telah mengurangi pendapatan nelayan, membuat banyak keluarga menghadapi kesulitan ekonomi. Kelompok-kelompok perempuan di sekitar Teluk Banten telah mengambil inisiatif untuk membersihkan lingkungan dan mengadvokasi kebijakan yang lebih ramah lingkungan. Mereka berperan penting dalam mendidik masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem laut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun