Mohon tunggu...
Khurotun Khasanah
Khurotun Khasanah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pengetahuan untuk Menjaga Lingkungan

23 Februari 2021   18:56 Diperbarui: 23 Februari 2021   19:14 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengetahuan di era globalisasi

Perkembangan zaman sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia. Salah satunya cara berpikir manusia dalam menjalankan kehidupan. Untuk itu, perlu adanya usaha untuk meningkatkan sumber daya manusia dan kehidupan yang baik.  Sumber daya manusia yang baik yaitu sumber daya yang berkualitas dan mampu bersaing dengan baik. Suatu pengetahuan sangatlah berperan penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.

Berbicara mengenai pengetahuan mayoritas orang akan cenderung memikirkan tentang pendidikan sekolah. Padahal pengetahuan tidak hanya didapat di sekolah saja. Akan tetapi, pengetahuan bisa didapat dimana saja, bisa didapat dari lingkungan sekitar, agama, dan perjalanan hidup manusia. Memiliki pengetahuan yang baik merupakan salah satu dari berbagai cara untuk mencapai suatu kesuksesan. Mulai dari proses, cara, maupun perbuatan yang dilakukan masing – masing individu untuk mewujudkan impian.

Sebagaimana menurut Pudjawidjana, Pengetahuan memiliki definisi sebagai reaksi dari setiap orang dan di terima dengan rangsangan terhadap alat terkait kegiatan indera penginderaan jauh di objek tertentu. Dari pendapat ahli tersebut dapat diartikan bahwa setiap manusia berinteraksi dengan apapun baik dari jarak dekat maupun jauh itu akan mendorong adanya sebuah kondisi yang mengarahkan pada kemampuan berpikir. 

Ada berbagai macam jenis pengetahuan yaitu pengetahuan Implisit, eksplisit, empiris, dan rasionalisme. Pertama, Pengetahuan Implisit yaitu suatu  pengetahuan yang didapat dari sebuah pengalaman seseorang dimana pengetahuan ini masih belum nyata seperti keyakikan pribadi, perspektif, dan prinsip- prinsip dalam diri individu tersebut.  Kedua, Pengetahuan Eksplisit yaitu pengetahuan yang tersimpan dalam bentuk nyata seperti bentuk informasi dari berita di televisi , koran, dan lain- lain.  

Ketiga, Pengetahuan Empiris yaitu pengetahuan yang lebih mengedapankan pengalaman. Pengetahuan ini bisa didapat dengan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi secara berulang – ulang. Keempat, Pengetahuan Rasionalisme yaitu pengetahuan yang didapatkan lewat akal. Pengetahuan ini tidak menekankan pengelaman tetapi lebih melalui pikiran untuk dapat berpikir logis.

Pengetahuan yang diberikan orang tua kepada anak sejak dini sangat diperlukan dalam proses membangun karakter anak. Mulai dari mengajarkan ahlak dan tata krama kehidupan bermasyarakat. Misalnya dalam hal sederhana yaitu belajar terkait hal – hal visual dari orang tua terhadap anak – anak dengan mendengarkan orang tua nya membacakan dongeng dan mulai mengajarkan bagaimana berkomunikasi yang baik dengan orang lain, dan sebagainya.

Dengan adanya pengetahuan, dalam berbagai situasi manusia dapat mengatasi berbagai masalah dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan kemampuan yang baik atas pengetahuan yang dimilikinya. Dalam hal terkecil misalnya sikap kepekaan dalam situasi era global ini. Situasi yang mengharapkan bentuk kepedulian dari setiap manusia,  yaitu seperti situasi yang terkait dengan permasalahan lingkungan hidup, kesehatan, sumber daya alam, kualitas lingkungan, dan ekonomi karena dengan adanya pengetahuan manusia ditawarkan untuk dapat menyelesaikan berbagai permasalahan tersebut. 

Maka dapat dikatakan bahwa cakupan pengetahuan sangatlah luas. Terkait dengan lingkungan kenyataannya masyarakat saat ini sangatlah jauh dari kata peduli lingkungan. Hal itu bisa ditunjukkan dari berbagai kebiasaan buruk yang seringkali dilakukan oleh masyarakat sekitar, seperti membuang sampah sembarangan, menebang pohon tanpa aturan, tidak ramah lingkungan dan lain- lain. Dapat disimpulkan setelah adanya pengetahuan dalam diri manusia diharapkan manusia dapat memenuhi berbagai tuntutan zaman yang menjadi masalah. Contoh permasalahan yang terjadi adalah pemanasan global, pencemaran lingkungan, krisis energi maupun ekonomi, dan sebagainya.

Kesadaran manusia terhadap lingkungan 

Peduli lingkungan itu merupakan perilaku manusia yang bertujuan untuk melestarikan hidupnya dengan cara memelihara, mengelola, serta menjaga lingkungan sekitar. Sikap peduli yang tumbuh dari adanya pengetahuan ditunjukkan dengan upaya manusia untuk memperbaiki kerusakan alam. Kaitannya dengan pengetahuan dalam diri manusia yang diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Selain itu dengan pengetahuan yang baik membantu manusia tertarik dengan permasalahan fenomena alam dalam dunia nyata. Keberlangsungan hidup manusia sangat ditentukan dengan adanya kepedulian terhadap lingkungan karena kondisi lingkungan hidup yang nyaman, asri, sejuk, bersih akan berpengaruh besar terhadap kelangsungan hidup manusia.

Beberapa masalah tersebut terjadi karena kurangnya pemahaman dan kesadaran akan pentingnya pengetahuan dalam diri. Namun, ada sedikit perbedaan dengan masyarakat dusun Sukorame Gunung Pati Semarang. Dusun yang bisa dibilang dusun terpencil, akan tetapi kebiasaan masyarakatnya sangat luar biasa. Suasana dusunnya yang sangat asri, keramahan penduduk dan kedekatan interaksi antar warga sangatlah terasa. Padahal jika dipandang sisi pendidikan di dusun tersebut masih sangat kurang. Dengan berbagai keterbatasan, upaya untuk mendapatkan pengetahuan masyarakatnya kurang tinggi. Hanya saja pengetahuan yang dimiliki masyarakat nya yaitu lebih dominan ke pengetahuan eksplisit dan empiris. Terkait dengan kesadaran terhadap lingkugan di dusun tersebut perlu diapresiasi. Dengan dibuktikan dengan adanya rutinan kerja bakti setiap bulannya , kerja bakti besar – besaran yang dijadikan tradisi tahunan  (Nyadran) dan sebagainya. Karena belum tentu semua lingkup masih sadar akan kegiatan peduli lingkungan. Sehingga dapat dianalisis bahwa pengetahuan yang didapat dari pendidikan yang tinggi belum tentu mempunyai kepekaan terhadap lingkungan yang baik, begitu juga dengan pengetahuan yang hanya mendapatkan dari lingkungan sekitar , dan pengalaman kejadian sehari – hari belum tentu menjadi manusia yang remeh lingkungan. Semua tergantung kepada diri masing – masing dalam mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkannya.  Maka dari itu, mari dapatkan pengetahuan kapanpun dan dimanapun. Karena sangatlah penting untuk keberlangsungan hidup yang baik. 

Penulis : Khurotun Khasanah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun