Semarang, Sejumlah mahasiswa KKN MIT DR XI UIN Walisongo Semarang 2021 belajar meramu jamu bersama warga RT 04 desa Sukorame, kecamatan Gunungpati, kota Semarang pada Kamis , ( 04/ 02/ 2021)
Beragam tanaman berkhasiat seperti bratawali, kunyit, jahe , beras kencur mudah ditemui di sekitar desa Sukorame. Pembuatan jamu tradisional yang diramu oleh ibu Mira diwariskan oleh ibunya. Diakui oleh ibu Mira bahwasanya "Pembuatan jamu tradisional harus tetap lestari dengan macam -- macam khasiat yang sangat berguna bagi kesehatan.
15 mahasiswa KKN MIT DR XI UIN Walisongo kelompok 37 belajar meramu jamu tradisional khususnya jamu kunir asem dan beras kencur di rumah ibu Mira.
" Sebelum dan selama proses pembuatan, selain belajar meramu jamu dan mendapatkan ilmu kami juga belajar mengenali masing -- masing bahan alami dan beberapa racikan yang ada beserta manfaatnya untuk kesehatan. Â Ujar Ketua kelompok 37
Pembuatan jamu kunir asem dan beras kencur diramu dengan menggunakan alat penumbuk yaitu Alu. Jamu kunir asem dibuat dengan menumbuk kunir terlebih dahulu untuk diambil sarinya kemudian dicampur dengan asem, setelah itu di rebus sampai mendidih. Pembuatan beras kencur sama hal nya dengan pembuatan jamu kunir asem yaitu dengan menumbuk kencur terlebih dahulu dengan ditambahkan dengan jahe sebagai aroma penghangat, kemudian dicampur dengan gula merah yang sudah direbus.
Mahasiswa KKN sangat berantusias dalam kegiatan pembuatan jamu. "Kami datang langsung ke rumah ibu Mira dengan membawa bahan -- bahannya sendiri kemudian meminta diarahkan bagaimana cara membuat jamu kunir asem dan beras kencur". Ujar Wiranto salah satu anggota kelompok 37
Ibu Mira selaku pembuat jamu di desa Sukorame  dengan besar hati mengarahkan dan mengajarkan kepada mahasiswa KKN tentang bagaimana proses membuat jamu kunir asem dan beras kencur. Setelah selesai proses pembuatan, mahasiswa KKN mencoba merasakan jamu yang telah dibuatnya.
Salah satu warga selaku ustad di desa Sukorame memberikan tanggapan " Saya sangat tertarik dengan kegiatan belajar tentang bagaimana pembuatan jamu pada saat kondisi seperti ini. Sebab , selain menjadi masyarakat produktif dan masyarakat yang sehat juga bisa menjadikannya sebagai dakwah atau pengajaran". Ujarnya saat di wawancarai.
Penulis
Khurotun Khasanah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H