Mohon tunggu...
Khurotul Aini
Khurotul Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Jurusan Manajemen Haji dan Umrah

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Upaya Menjaga Kesehatan Mental melalui Psikoterapi dalam Islam

17 November 2021   21:29 Diperbarui: 17 November 2021   21:52 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perspektif Islam mengenai seseorang yang dapat dikatakan sehat mentalnya merupakan orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berusaha secara sadar merealisasikan nilai-nilai agama, sehingga kehidupannya itu dijalaninya sesuai dengan tuntunan agamanya. Untuk dapat memperoleh ketenangan dan ketentraman hati dan jiwa, Islam mengajak manusia agar beriman dan mentauhidkan Allah SWT. Disaat mengalami tekanan batin serta pengalaman emosional yang buruk, maka ibadah-ibadah di dalam Islam dapat berfungsi sebagai media psikoterapi yang manjur dan mujarab. Menurut Ikhwan Fuad dalam journal An-Nafs mengemukakan psikoterapi-psikoterapi tersebut diantaranya yaitu :

1. Psikoterapi Melalui Shalat

Ritual dalam shalat mempunyai dampak yang sangat luar biasa dalam terapi tekanan batin. Mengerjakan shalat dengan khusyuk tentunya akan membuat hati terasa tenang, nyaman, dan tentram. Ritual salat adalah sebentuk komunikasi yang intens langsung antara hamba dengan Tuhannya. Sesungguhnya dalam shalat terdapat banyak manfaat yang berguna bagi tubuh dan jiwa. Hampir semua anggota tubuh merasakan manfaat dari shalat, fisik menjadi lebih bugar, fikiran menjadi lebih tenang dan melatih konsentrasi

2. Psikoterapi Melalui Dzikir dan Doa

Dzikir dan do'a akan membuat hati dan jiwa menjadi tenang dan damai. Hal ini akan memberi dampak ketenangan, karena dengan adanya keyakinan bahwa Allah akan membantunya keluar dari permasalahan. Dzikir merupakan suatu cara atau suatu media untuk menyebut atau mengingat Allah SWT. Ketika seseorang selalu mengingat Allah SWT, maka Allah SWT akan memberikan ketenangan hati dan jiwa seseorang. Begitu pula dengan do'a, Allah SWT akan memberi pertolongan hamba-Nya bagi hamba yang mau dan bersungguh-sungguh dalam memanjatkan do'a kepada Allah SWT.

3. Psikoterapi Melalui Puasa.

Melaksanakan ibadah puasa melatih kita untuk menguji kesabaran dalam menahan hawa nafsu dalam diri. Ibadah puasa bertujuan untuk mengobati perasaan-perasaan berdosa dan menghilangkan rasa galau di hati. Puasa mengandung banyak sekali manfaat bagi tubuh dan jiwa manusia. Secara lahiriah, tubuh manusia akan semakin sehat dengan berpuasa. Secara kejiwaan, puasa bisa memperbaiki kondisi mental. Puasa dapat menjadi alternatif penyembuhan bagi kondisi kesedihan luka yang mendalam.

4. Psikoterapi Melalui Haji.

Menunaikan ibadah haji (bagi yang mampu) dapat melatih kesabaran, melatih jiwa untuk berjuang, dan juga dapat mengontrol syahwat. Ritual-ritual dalam menjalankan rukun-rukun haji memiliki makna-makna tersendiri yang kaitannya dengan kehidupan. Ibadah haji menjadikan terapi pada seseorang atas perilaku kesombongan, karena sejatinya ibadah haji menjadikan semua orang itu dengan kedudukan yang sama atau setara. Hal ini sesuai dengan kedudukan semua orang di hadapan Allah SWT, semua orang kedudukannya sama, yang membedakan hanyalah tingkat ketaqwaannya kepada Allah SWT. Menunaikan ibadah haji dengan memohon ampunan kepada Allah SWT yang dibarengi dengan semangat dalam melantunan lantunan Ilahi, membuat seseorang ingat atas dosa-dosa yang telah dibuatnya serta jiwa memohon ampun kepada Allah SWT semakin besar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun