Mohon tunggu...
Khurniawan Anwar
Khurniawan Anwar Mohon Tunggu... lainnya -

aku tahu ku takkan bisa, menjadi spt yg engkau minta\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Waspada, Mobil Derek Jahat Spesialis Tol Merampok Anda, Dibeking Petinggi Negara?

1 April 2011   01:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:14 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah banyak sekali korban mobil derek ini. Mereka menjebak korbannya yang sedang menyetir mobil di tol dengan cara memepet mobil korban dan berteriak berteriak, awas ada api. Seperti kejadian kemarin korban di Tol Jatibening dipepet oleh derek liar dan diteriaki ada api. Langsung korban berhenti ketakutan. Tak lama datanglah gerombolan mobil derek langsung merantai mobil korban dan dibawa paksa ke bengkel katanya. Tapi korban curiga langsung teriak ke polisi yang kebetulan lewat. Akhirnya korban selamat dan penjahat melarikan diri meninggalkan mobil mereka.

Polisi cuma bilang, hati-hati, tanpa tindakan untuk pelapor?
Ada juga yang pernah jadi korban derek liar di Tol Kebon Jeruk. Ada yang sampai dendam ke derek jahat ini. Serasa dia mau  bakar saja  markasnya yang bawah Tol Tomang. Maksa sekali ngederek mobil orang. Dari pengakuan korban, nama pimpinan derek liar ini adalah  Pak Endang. Orang Sukabumi.
Mesti segera dituntaskan oleh  polisi. Jangan sampai menimbulkan keresahan lebih jauh. Apalagi  negara hukum tentu tidak cuma berani mengurus maling ayam. Ini juga jihad demi keamanan
Namun ada yang menyesalkan sikap  polisi dan pegawai jalan tol  yang sebenarnya  sudah tahu. Ada yang  sudah pernah melapor tapi jawapan polisi cuma; anda harus hati-hati.  Semoga ini bisa dibaca sama KAPOLRI dan ditindak tegas.


Sarang mereka depan Kodam Jaya, kok bisa, apa karena itu orang takut beraksi?
Ini sudah lama ada dan makin berkembang. modus mereka bermacam-macam. Hati-hati karena mobil yang anda rawat bisa dibikin mogok. Anda bisa lihat salah satu sarang mereka di kawasan Kodam Jaya dan Gedung Asabri. Setiap harinya banyak sekali korban-korban mereka. Kasihan sekali mereka diperas tanpa bisa apa-apa. Penjahat mengaku di beking Kodam katanya. Buat Pangdam Jaya mohon dengan hormat bersihkan kejahatan di depan mata Komandan.
Kita tidak rela nama Kodam Jaya diperalat penjahat. Buat pengendara jika masih ada sedikit keberanian lawanlah mereka di tempat anda mogok berusahalah minta bantuan terdekat karena sebenarnya anda sedang dirampok. Jangan mau mobil anda dibawa ke sarang mereka. Lawanlah penjahat hitam. Kita berharap kejahatan ini tidak dibiarkan oleh aparat.


perlu FPI turun tangan?
Yakin petugas tol dan polisi sudah tahu markas derek liar yang di UKI, kenapa masih sering terjadi? apa karena dibeking, apa perlu team independent dan anti kekerasan atau FPI  turun?

Kita bisa bikin  gugatan class action ! Penyelenggara jalan tol maunya menaikkan tarip tanpa memberikan perlindungan dan pelayanan kepada pengguna jalan tol.  David Tobing sepertinya cocok di sini.

Ada juga yang nyaris jadi korban, mereka berteriak bahwa mobilnya berasap, untung tak dihiraukan dan terus tancap gas.
Kejadian lainnya  pernah terjadi pada seseorang, waktu itu harus bayar 1,8 jt ke markasnya  di sekitar UKI.  Polisi sebenarnya  tahu keberadaan mereka, karena ini sudah sering terjadi. Ada yang bahkan  kena derek liar dibawa ke luar Tol Cengkareng, dan diperas di Kampung Ambon diminta duit 7 jt, kalau tidak diancam  bunuh.

Mobil derek kok bisa masuk tol, lewat mana?


Aneh sebenarnya  mobil derek liar bisa masuk tol. Lewat pintu mana ya ? Tolong diperketat lagi sama petugas pintu tol.
Kalau tidak segera ditangani pihak berwajib maka jangan heran jika masyarakat bersatu memberangus sarang mereka. Hari begini terang-terangan merampok di depan hidung Kodam dan kepolisian. Ada apa ini?
Siapa di balik mereka?
kenapa tidak ada yang bisa melawan? baik secara hukum maupun secara lainnya?
Ayo bertindak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun