Dia meninggal menahan sakit. Atau karena kelaparan?
Lalu lalang di Fly Over, Tanah Abang mendadak terusik mendapati jasad  sesorang pemulung, dalam keadaan duduk. Sejumlah orang sekitar kejadian mengatakan jika jasad itu adalah seorang pemulung yang biasa mondar mandir memungut sampah plastik dan barang-barang terbuang lainnya. Belum diketahui penyebab meninggalnya pemulung yang bernama Jangkung  itu, namun diduga karena sakit.
Warga hanya menemukannya dalam kondisi duduk sekitar pukul 10.00  pagi.  Warga kemudian menghubungi polisi. Tidak ditemukan identitas apapun di tubuh Jangkung. Hanya ditemukan sarung lusuh isinya botol-botol bekas di dekat mayat. Akibat penemuan mayat pemulung itu, lalu lintas di sekitar fly over Karet sempat tersendat. Banyak pengendara terutama motor yang menghentikan kendaraannya dan turun untuk melihat kejadian.  Petugas  pun  membawa jasad Jangkung ke rumah sakit.
(Yakin ini pertama kalinya si Jangkung sentuh rumah sakit dan ruang  mewah)
Jangkung, nama kamu pasti bukan Jangkung, boleh jadi namamu adalah Untung Khurniawan. Di mana keluargamu? siapa yang menangisi pemakamanmu. Nggak ada liputan infotaimen dengan iringan musik Rise Me Up di tayangan tv sore sore. Nggak ada karangan bunga di nisanmu yang dipantok kayu seadanya. Nggak ada ucapan duka cita di koran koran dan pembahasan di Kompasiana yang mengharu biru. Kematianmu pun dicibiri para pejalan kaki yang menutup hidung dan seliweran kendaraan plat merah berangkat pulang  dari studio TV One setelah  jadi pembicara berapi api di Apa Kabar Indonesia Pagi membicarakan koalisi kerakyatan yang membuat tak bisa tidur sejumlah menteri karena bakal kehilangan dunaiwinya. Boleh jadi mereka malah bersyukur, hilang satu gembel sepertimu atau tak ambil pikir manusia tak berguna sepertimu. Satu yang mereka syukuri jika kamu masih hidup, ada obyek pendanaan. Tapi Jangkung tahu kah kamu, Tuhan sangat lekat ke pribadi yang terabaikan. Hanya saja Tuhan tak bereaksi, dan Tuhan memberikan kamu cobaan duniawi tak lain demi menambah maqammu di sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H