Sempat berseteru sedikit dengan teman Mesir, suatu waktu, Â ketika saya shalat pakai sepatu.
"Kamu shalat pakai sepatu?"
"Iya, memangnya ?"
Dia menggeleng-geleng, tidak kamu harus buka sepatumu, katanya
"Saya berwudhu dengan mengusap sepatu saya jadi saya tidak boleh membukanya ketika shalat."
Dia menggeleng lagi, kamu harus tanya imam, katanya.
Saya bertahan, sebelum saya mengemalkan shalat pakai sepatu telah berkali-kali  searching di Google, tentang fikihnya. Jadi saya tidak perlu menanyakan ke imam lagi  yang boleh jadi jawabnnya hanya seingatnya ala kadarnya tanpa hafal perawi hadist mengenai hukum ini.
Kami jugasempat  berseteru ketika membicarakan shalat di kereta api.
"Saya shalat di tempat duduk di kereta api" kataku, demi mengejar tepat waktu.
Tidak kamu harus menunggu kereta api itu berhenti dan shalat di pemberhentian atau di rumah.
Saya hanya mangggut-manggut pura-pura setuju, untuk menghindari suhu pembicaraan.