Ketua DPP PD Ulil Absyar Abdalla ternyata mempunyai misi tersembunyi terkait isyu reshuffle. Pernyataan Ulil tempo hari mengenai kepastian reshufl 4 menteri PKS tidak berdasar dan sarat nafsu kekuasaan menjadi menteri. Ini sarat hidden agenda.  empat menteri PKS siap diganti itu tidak berdasar. Ulil menyimpan ambisi menjadi menteri dari posisi yang ditinggalkan. Komunikasi PKS dengan SBY sebenarnya relatif cair. Karenanya provokasi yang berlebihan dari sesama partai koalisi menjadi kurang baik secara etika politik. Jembatan komunikasi PKS dengan Presiden SBY itu masih bisa diperbaiki. Lebih dari itu,  evaluasi koalisi tidak harus selalu berujung reshuffle kabinet. Reshuffle kabinet bisa mengkerdilkan semangat renovasi total koalisi. Evaluasi koalisi tak boleh direduksi maknanya sebatas ganti menteri karena sejak awal koalisi ini tidak berdasarkan semangat bagi-bagi kue kekuasaan. Namun Ulil  menegaskan seluruh menteri dari PKS akan direshuffle oleh Presidendi dalam kabinetnya. Gerindra dipastikan akan mendapatkan jatah menteri di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II. "Seluruh menteri dari PKS akan dipangkas di dalam kabinet," ujar Ulil di kantor PNBK Jakarta. Ulil menjelaskan, dalam koalisi pemerinatahan, anggota koalisi harus menjamin pemerintahan yang efektif. Terdepaknya PKS dari kabinet, menurut Ulil, dikarenakan partai tersebut menciptakan kondisi yang tidak stabil dalam pemerintahan. "Golkar dan terutama PKS itu selalu mengganggu citra pemerintahan SBY yang seharusnya nasionalis, pro Bhinekka Tunggal Ika, dan Pancasila," kata Ulil. Ulil juga membenarkan peluang masuknya Gerindra dalam kabinet SBY. Namun Ulil tidak menyebut berapa jatah kursi yang didapatkan oleh Gerindra. Menurutnya Gerindra kemungkinan besar akan ditampung, dan keluarnya PKS.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H