Mohon tunggu...
Amalia Khurin
Amalia Khurin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka beternak dan berkebun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengawinsilangkan Entok Dapat Cuan Besar

31 Oktober 2023   11:44 Diperbarui: 31 Oktober 2023   11:49 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Entok adalah salah satu jenis unggas yang biasa dipelihara warga di lingkungan pedesaan. Sebagian besar pemeliharaan entok biasa dilepas saat pagi untuk mencari makan, kemudian kalau menjelang sore hari entok tersebut kembali ke kandangnya. Tetapi ada Sebagian warga yang serius beternak entok bukan sekedar untuk pekerjaan sampingan. Melainkan sebagai mata pencaharian pokok. Profesi tersebut ditekuni oleh seseorang yang berinisial S.

Kini beliau hanya berfokus pada pembibitan entok. Warga berinisial S juga memiliki banyak koleksi indukan unggul dan beberapa jenis entok lokal diantaranya jenis Manila dan Serati. Dari induk tersebut lahir banyak anakan yang kemudian ia jual.

"Aku kaitan ternak entok mung nganggur, pingin nduweni ingon-ingon, terus tak pikir-pikir lek misale tak gawe usaha, bekmenawi iso ngrubah urip. Sing penting cukup gawe keseharian keluargaku"

(Aku awal-awal cuman iseng, ingin punya ternak kecil-kecilan, kemudian setelah tak pikir-pikir seandainya dibuat usaha, kemudian bisa merubah hidup. Yang penting cukup buat keseharian keluarga.) Ujarnya, Jum'at (27/10/2023)

Diantara jenis entok unggul yang dibudidayakan yaitu jenis Rambon dan Jumbo, jenis-jenis entok tersebut yang kurang familiar atau kurang dikenal oleh masyarakat khususnya dilingkungan pedesaan. Entok jenis tersebut memiliki harga yang sangat tinggi dibandingkan dengan entok lokal.

Jika entok lokal ukiran layak jual paling mahal kisaran Rp.200.000, entok jenis unggul bisa dihargai dengan harga yang lebih tinggi dari kisaran harga entok lokal. Misalnya telur tetas entok jumbo kisaran Rp.20.000. Sedangkan bila dijual dengan usia 4 bulan, entok jumbo berharga kisaran Rp.850.000.

Peternak berinisial S berusaha untuk mengkawinkan silang jenis entok unggul dengan entok lokal, sehingga bisa didapati anakan dengan harga yang bisa dibilang lumayan terjangkau.

Ia mengawinkan entok jumbo dengan salah satu entok lokal, sehingga didapati anakan yang memiliki postur lebih besar karena menurunkan sifat dari entok jumbo tersebut.

"Semakin cepat besar, harganya semakin mahal," ujarnya

Tentu saja, harga jual entok hasil persilangan itu lebih mahal dari entok lokal pada umumnya. Hal ini didapati karena postur tubuh lebih besar sehingga daging yang dihasilkan lebih banyak. Kait umur 5 wulan ae bobote wis 5 kilo (Baru berumur 5 bulan aja beratnya udah mencapai 5 kilogram) Ujarnya.

Namun yang paling laris terjual tetap saja anakan entok lokal karena harganya lebih terjangkau, kisaran Rp.10.000 per biji dengan umur 3 sampai 6 hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun