Diam-diam, event akbar insan kreatif bernama Pinasthika telah memasuki tahun ke-17. Perhelatan yang dilahirkan oleh Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) DIY bekerja sama dengan Harian Kedaulatan Rakyat ini berhasil melejit menjadi event akbar nasional dan terus bergerak mencapai format terbaiknya. Jika dahulu ini adalah ajang pesta insan periklanan dan desain yang terkesan eksklusif, kini kita akan menjumpainya sebagai festival terbuka yang melibatkan banyak pihak dan insan, menjadi 'surga' untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif Indonesia.
Pada penyelenggaraan tahun lalu misalnya, dengan dukungan penuh dari Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), selama empat hari melibatkan 400 peserta seminar dan workshop, 150 komunitas kreatif dan perguruan tinggi di Indonesia, serta menampilkan 1.000 karya kreatif dari bidang advertising, desain grafis, desain produk, film, animasi, dan social movement. Untuk tahun ini, Pinasthika Creativestival dengan tema AwakeOn, akan berlangsung 3-6 November 2016 dan mengambil tempat luas di Lantai 3 Hartono Mall, Yogyakarta.
Kedua, Creative Product Workshop, yang akan berlangsung 3 dan 5 November 2016, disiapkan khusus bagi para pemilik atau pelaku produk kreatif, sebagai kesempatan untuk melejitkan wawasan kompetisi, media promo, dan branding. Hadir sebagai pemandu, antara lain CEO dan orang kunci dari Dagadu, Petakumpet, Mendiola Design, Panenmaya, serta Paradesa & Kopi Kultur Bali.
Creative Movement Gallery
Bersisian dengan sajian beraneka pengetahuan, selama empat berlangsungnya Pinasthika Creativestival, akan terhampar pameran yang terbuka untuk umum dengan formulasi nama Creative Movement Gallery. Di booth/stand panitia dan peserta akan terpajang berbagai karya iklan, desain grafis, desain produk, hingga acara free sharing atau aktivitas komunitas.
Sejumlah komunitas turut diundang untuk berpartisipasi di arena ini, misalnya Kamera Lubang Jarum Jogja, Kampoeng Dolanan, Komunitas Jamu, Pelem Ukulele, Frog House, Bakpiapia, Batik Kreatif, Sekolah Lurah, dan Arkom.
Penyelenggaraan ini diharapkan dapat mengulang, bahkan meningkatkan sukses melebihi tahun lalu yang berhasil menjaring lebih dari 3.000 pengunjung pameran. Lebih dari itu, diharapkan banyak terjadi perjumpaan dari para pelaku industri kreatif, akademisi, dan brand komersial yang berakhir dengan kolaborasi berkarya. Dengan demikian cita-cita untuk membangun perhelatan yang kondusif untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif Indonesia dapat tercapai.