"Bola itu bundar"? Ya, tapi ternyata bola juga pandai memainkan drama. Ibarat tengah asyik bermain Monopoli, tiba-tiba permainan diulang dari awal lagi. Itulah yang terjadi di kandang Grup C. Semua tim yang berada di grup ini (Brasil, Peru, Venezuela, dan Kolombia) masing-masing mengoleksi angka 3 poin.
Jika semula Grup B disangka sebagai arena "neraka" karena di sini bercokol tiga tim kuat (Argentina, Paraguay, dan uruguay), maka tak pelak lagi atribut ini digusur ke Grup C. Sementara Grup A tiba-tiba menjadi grup yang "normal". Oleh karena itu, pada Sabtu (20/6) dini hari, akan berlangsung laga eksekusi untuk menentukan tim mana yang akan melanjutkan perjalanannya di Copa America.
Klasemen sementara Grup A Copa America 2015 (Sumber: ca2015.com)
Meksiko vs Ekuador
Di Stadion El Teniente, Rancagua, Meksiko akan menghadapi Ekuador. Keduanya berada dalam dua posisi terbawah klasemen dengan rekam jejak belum pernah meraih kemenangan sejak Copa America bergulir. Meksiko memperoleh dua angka dari hasil jerih lelah bermain imbang saat melawan Bolivia (0-0) dan Cile (3-3). Sementara Ekuador belum menghasilkan poin dari laga melawan Cile dan Bolivia.
Laga ini menjadi seru bagi Meksiko karena skuat asuhan Miguel Herrera ini dalam posisi sebagai pemburu asa. Meksiko harus menang untuk meraih tiga poin guna mengoleksi total 5 poin, kemudian menonton "saling bunuh" di laga kedua Grup A antara Cile vs Bolivia. Sekadar pengingat, Cile dan Bolivia sama-sama mengantungi nilai 4. Meksiko tentu tak berharap kedua tim ini bermain seri, karena jika salah satu tim berhasil menang, maka ia akan berada di puncak dan Meksiko akan naik ke peringkat dua.
Meksiko vs Ekuador akan berlangsung di Estadio El Teniente, Rancagua, disiarkan KompasTV, Sabtu 20/6 pk 03.40 (Sumber: ca2015.com)
Apabila sesuai skenario, maka Meksiko tidak akan terbendung untuk menang. Meski dibayang-bayangi oleh kelelahan dan cedera yang dialami pemainnya, Herrera bertekad untuk melakukan apa pun untuk mengembalikan kekuatan tim. “The only thought we have in our heads is winning, in every way, above every force, to win,” tegasnya saat konferensi pers.
Meksiko didukung oleh statistik atas hasil pertemuannya dengan Ekuador. Dalam catatan pencapaian, dalam 22 laga Meksiko berhasil meraih 16 kemenangan. Kemenangan terakhir Ekuador atas Meksiko tercatat pada 2010.
Pelatih Ekuador Gustavo Quinteros tidak ingin menyerah begitu saja ditekuk Meksiko (Sumber: ca2015.com)
Di sisi lain, pelatih Ekuador Gustavo Quinteros tentu tidak ingin menyerah pada nasib untuk menjadi juru kunci Grup A. Ia dan tim menganggap pertandingan melawan Meksiko ini penting untuk dilakoni sepenuh hati. "It will be an important match... to undo the adverse situation we're in," ujar Quinteros kepada pers. "We could still qualify because we still could mathematically."