Jreng! Hanya dalam hitungan jam, Copa América akan bergulir. Kick off perdana akan menyandingkan Cile kontra Ekuador. The National Stadium yang terletak di Santiago, ibukota Cile, akan menjadi saksi sejarah bergulirnya Copa América 2015. Di stadion yang menjadi ajang final Piala Dunia 1962 antara Brasil vs Cekoslovakia ini, akan menjadi lapangan duel antara Alexis Sánchez vs Enner Valencia.
Siapa yang diunggulkan? Tentu saja Cile, dengan empat alasan yang amat rasional. Pertama, Cile adalah tuan rumah. Secara teknis maupun nonteknis, tuan rumah biasanya diuntungkan dalam penyelenggaraan sebuah even. Tengok saja sejarah Copa América, Uruguay meraih 7 dari 15 gelar juara dalam posisi sebagai tuan rumah, disusul Argentina sebanyak 6 dari 14 kali, dan Brasil 4 dari 8 kali.
Ketiga, faktor pemain bintang membuat logika penyuka bola harus mengakui keunggulan Cile yang dalam prediksi akan perkasa atas Ekuador. Bayangkan saja, tembok belakang mereka dijaga oleh Claudio Bravo, penjaga gawang tim kelas dunia Barcelona FC yang baru saja meraih treble. Di lapangan tengah, ada nama tenar Arturo Vidal sebagai petarung. Sementara di ujung tombak, ada Alexis Sanchez yang trengginas dan siap mencatatkan diri dengan tinta emas sebagai bomber di ajang Copa América 2015.
Namun, apakah Ekuador akan dengan mudah menyerah? Tentu saja tidak. Pijar harapan Ekuador tampaknya akan dinyalakan oleh sepak terjang Enner Valencia. Pemain West Ham United ini setidaknya berhasil mengoleksi empat gol di Premier League musim ini. Apakah ini jumlah gol yang terlalu minim? Mungkin saja, tapi harap dicatat bahwa Liga Inggris adalah liga yang ketat dan tidak mudah mengisi papan top skor. Jangan pernah dilupakan, Enner Valencia layak menyandang harapan ini karena torehan kinerjanya amat bagus di ajang Piala Dunia 2014. Ia selalu mencetak gol dalam tiga laga Ekuador.
Lebih jauh Quinteros menuturkan bahwa ia tahu bagaimana cara bermain melawan tim asuhan Sampaoli ini. Cile, ungkapnya, memiliki kecepatan ... tapi hal itu tidak membuat mereka gentar. “We will try to counter them,” tegasnya.
Benarkah demikian? Pernyataan keyakinan Quinteros ini masih harus dibuktikan di atas kebenarannya di lapangan untuk menepis dugaan bahwa ia hanya sedang melancarkan perang psikologis belaka sebelum laga berlangsung. Namun terlepas dari pernyataan “spekulatif” ini, laga yang akan dikawal oleh wasit asal Argentina Nestor Pitana ini patut diduga akan berlangsung ketat dan seru.
Sampaoli sendiri sudah mengingatkan timnya melalui konferensi pers, “The match against Ecuador will be a tough and difficult game.” Jadi mari kita saksikan bersama bagaimana kedua tim ini mengisi waktu 90 menit di lapangan hijau. {} (Data dan foto: ca2015.com)