Drama Korea (Drakor) bersama K-Pop atau Korean Pop, yakni subgenre musik pop asal Korea Selatan, menjadi bagian dari gelombang budaya Korea (Korean Wave) yang mendunia.
Kehadirannya di berbagai negara, termasuk Indonesia, memikat anak-anak muda semenjak Generasi Milenial hingga tumbuh dan dewasanya Generasi Z.
Penetrasinya kian masif seiring pesatnya perkembangan teknologi digital (baca: platform streaming) yang memberikan kemudahan bagi pengguna untuk menonton atau mendengarkan konten melalui internet.
Budaya Korea Selatan dan Warga Indonesia
Fenomena hallyu atau gelombang Korea ini, bukan sekadar tren sesaat yang tak terukur. Berbagai data mengukuhkan eksistensi ini, misalnya melalui unjuk Drakor dan K-Pop.
Korean Wave ini kembali dikukuhkan melalui survei yang dilansir laman web The Ministry of Culture, Sports and Tourism (MCST) Korea. Survei berlangsung 10-30 November 2023 dan dirilis pada April 2024.
Respondennya menyasar 25.000 orang yang telah merasakan konten budaya Korea di 26 negara, termasuk Indonesia.
Terdapat 11 ranah produk atau karya budaya Korea yang disurvei, yakni drama, acara hiburan, film, musik, animasi, penerbitan, webtoon, game, mode, kecantikan, dan makanan.
Kesukaan pada Budaya Korea Selatan
Dalam survei, terdapat pertanyaan apakah mereka menyukai konten budaya Korea yang terpapar pada mereka. Hasilnya, Indonesia menempati urutan pertama (86,3%).
Negara-negara dengan tingkat kesukaan tertinggi selain Indonesia adalah India (84,5%), Thailand dan Uni Emirat Arab (83,0%), serta Vietnam (82,9%).