Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membahanakan "Sound of Borobudur" dalam Balutan Storynomic

16 Mei 2021   23:47 Diperbarui: 16 Mei 2021   23:55 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Avadhana hampir sama Buddhacarita, tetapi tokohnya bukan Sang Buddha, melainkan orang lain. Cerita ini terhimpun dalam kitab Diwyawadana yang berarti perbuatan mulia kedewaan dan kitab Avadanasataka atau seratus cerita Avadana.

Gandawyuha adalah deretan relief pada dinding lorong kedua, memuat cerita Sudhana yang berkelana tanpa mengenal lelah dalam usaha mencari "pengetahuan tertinggi" tentang "kebenaran sejati".

Relief dan Gerakan "Sound of Borobudur"

Borobudur merupakan kawasan yang kaya akan kisah untuk diceritakan. Dimulai dari nama pun, telah disebut-sebut dalam beberapa versi berdasarkan ahlinya. Proses penemuan, proses pemugaran, hingga masuk daftar Situs Warisan Budaya Dunia (World Heritage Site) UNESCO, dan proses masuk dalam daftar Memori Dunia (Memory of The World).

Berdasarkan kawasan, tarikan garis lurus menghubungkan Candi Borobudur, Pawon, dan Mendut menyimpan kisah menarik untuk diceritakan. Bagaimana para peziarah di masa lampau menempuh jalan ini. Hingga proses menghidupkan jalur ini sebagai bagian dari pembangunan KSPN.

Sejumlah "tugas" telah pula menunggu untuk tiba pada kerja-kerja kreatif menghidupkan panel-panel relief menjadi story untuk Storynomic. Pada bagian inilah kita akan berjumpa dengan gerakan bernama "Sound of Borobudur".

Di mana letak relief "Sound of Borobudur"? Berdasarkan pemetaan (bagan) relief di atas, kita akan tiba pada panel-panel tersebut.

Pada relief Karmawibhangga, Lalitavistara, Jataka/Awadana, dan Gandawyuha, kita akan bertemu pahatan alat-alat musik, antara lain Bar-zither, Lute, Harpa, dan berbagai macam Gendang. Misalnya saja, Gendang tong, Gendang susun tiga, Gendang simetris, Gendang silinder, Gendang por, dan Gendang tanah liat.

Alat musik berdasarkan relief Borobudur (Foto borobudurpark.com)
Alat musik berdasarkan relief Borobudur (Foto borobudurpark.com)
Terdapat pula Damaru, Alat pukul, Seruling, Seruling melintang, Sangkha, Terompet, Genta bertangkai, Simbal piring, dan beberapa alat musik lainnya. Wow, Wonderful Indonesia banget! Lebih dari 300 alat musik ada di sana.

Bentuk alat-alat musik tersebut saat ini tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Beberapa alat musik yang dipakai saat ini, masih menyerupai bentuk yang ada di relief candi.

Lebih luas lagi, ada kesamaan atau kemiripan yang signifikan antara bentuk alat musik di relief Borobudur dengan alat musik yang saat ini masih dimainkan di lebih dari 40 negara di dunia.

Hipotesis tak terhindarkan muncul di benak bahwa Borobudur dulunya merupakan pusat musik dunia. Dari sini musik dikenalkan ke seantero jagad. Atau sebaliknya, Borobudur merupakan tempat berkumpulnya para musisi ternama dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun