Mohon tunggu...
Ang Tek Khun
Ang Tek Khun Mohon Tunggu... Freelancer - Content Strategist

Sedang memburu senja dan menikmati bahagia di sini dan di IG @angtekkhun1

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hujan dan Kisah-kisah dari Yogyakarta

5 Januari 2021   16:44 Diperbarui: 5 Januari 2021   17:11 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: Pixabay

Di Jogja, kerap bertumpahan air. Rintik hujan yang curah di bulan November, digeret oleh cuaca hingga menyeberang ke bukan Januari di tahun yang berbeda. Saat celotehan ini ditulis, semenjak belum ada ide, hujan sudah ramai gentayangan di udara.

Tumpahan air kedua di Jogja, yang lestari dalam ingatan, tentu saja curah air mata. Mengenai ini, ada dua macam air mata yang rajin rintik di kota pelajar ini. Catat baik-baik, ya.

Pertama, pastilah air mata keberhasilan. Tidak berlaku buat semua orang sih. Namun, sangat mayoritas. Bayangkan pengunaan kata dalam kalimat barusan. Sudah pakai "sangat", ada "mayoritas" lagi. Tandailah kisah-kisah kenangan yang kerap kita dengar terkait Jogja.

Yogyakarta bukanlah sekadar "terminal sekolah atau kuliah". Ada yang lebih, terlebih mahal dari uang semesteran. Di sini, disebut orang sebagai tempat berlangsungnya Sekolah Kehidupan, yang memproses banyak "murid" saat mereka datang dan pergi. 

Saat berada di dataran sukses--ups, di aini kata "suksea" dalam makna luas ya--"alumni" perantau Jogja akan berkisah tentang makna Yogyakarta dalam hidup mereka.

Rintik seduh lainnya, erat terkait kenangan yang tak terlupakan. Semisal lewat kuliner, suvenir, foto-foto maupun tulisan. Juga melalui kenangan akan mantan. Mengantar ingatan pada kota hangat ini.

Itu sebabnya hujan yang turun di Yogyakarta, akan berwarna lain. Demikian juga dalam hal rasa. Jogja memilik varian rasa yang berbeda. Membasahi dirimu, lalu lekat tak pupus.

November Rain dan Hujan Bulan Covid

Saya sempat mengekalkan datangnya hujan sejak bulan November pada tahun pandemi Covid-19 ini. Saya mengisahkannya secara reflektif dalam kesatuan feed 3x2 Instagram @angtekkhun1. Bertajuk "November Rain", terambil dari lagu Gun N' Roses.

Pada Desember yang baru saja lengser, saya mengabadi puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono dengan unik. Begini jadinya:

Hujan Bulan Covid

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun